Tips Memilih dan Menyimpan Filament 3D Printer Secara Tepat

Radea

Tips Memilih dan Menyimpan Filament 3D Printer Secara Tepat

radea.co – Filament 3D printer merupakan bahan dasar untuk digunakan dalam proses mencetak 3 dimensi menggunakan printer. Filament bisa disebut sebagai benang atau kawat yang dipasang pada printer 3D.

Baca juga : Printer 3D Terbaik Jadikan Cetakan Lebih Berkualitas

Dalam penggunaannya, filament dipasang pada printer 3D dan ditempatkan di sebuah spool. Letak spool berada di belakang printer 3 dimensi yang bisa kalian buka sendiri untuk melihat bagian tersebut.

Ada beragam jenis filament dan bahan-bahan dasar yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Sebagai pengguna, kalian harus memilih secara tepat apa bahan filament yang cocok untuk dipakai dalam 3D printer.

Karena jika salah memilih bahan filament, dikhawatirkan membuat hasil printer tidak sesuai keinginan. Para pemula yang menggunakan 3D printer umumnya belum paham cara memilih sebuah filament terbaik. 

Bahan filament harus disesuaikan dengan kebutuhan printing agar menghasilkan kualitas terbaik. Kalau belum menggunakan filament terbaik, maka hasilnya bisa tidak sesuai ekspektasi saat printing 3D dilakukan.

Bagi kalian yang ingin melakukan printing menggunakan filament, sebaiknya pahami cara pemilihan secara tepat. Inilah tips memilih dan menyimpan filament sebagai bahan pada 3D printer agar tidak kesalahan.

Jenis Bahan Filament 3D dan Fungsinya

Jenis Bahan Filament 3D dan Fungsinya

Mesin 3D printer membutuhkan filament untuk menghasilkan printing yang berkualitas terbaik. Kalian harus jeli memperhatikan beberapa jenis bahan filament beserta fungsinya yang akan kita jelaskan sebagai berikut.

PLA 

Polytactic Acid atau PLA merupakan bahan yang paling sering dijumpai dalam printer 3D. Bahan dasar dari jenis filament PLA disusun atas zat-zat nabati, yaitu berupa kentang dan jagung. 

Filament 3D polytactic acid cukup ramah lingkungan serta sangat mudah dicetak. Kualitas cetakan yang stabil dan tahan lama membuat PLA menjadi salah satu bahan 3D printer paling banyak digunakan.

ABS

Acrylonitrile Butadiene Styrene atau ABS menjadi salah satu bahan yang kuat serta tahan lama ketika digunakan dalam 3D printer. Bahan ini sering ditemukan ketika pengguna menciptakan produk berukuran besar.

Contoh produk yang sering menggunakan bahan ABS dalam 3D printer adalah peralatan dapur, mainan, hingga kotak. ABS sangat cocok dipakai untuk mencetak produk yang memiliki ukuran besar karena kualitasnya mumpuni.

PETG

Polyethylene Terephthalate Glycol atau PETG adalah bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk water resistant. Berbagai produk yang tahan air memerlukan bahan PETG ketika dicetak menggunakan 3D printer.

Jenis 3D PETG tahan terhadap air sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Umumnya, bahan PETG selalu dipakai dalam pembuatan botol minuman atau wadah-wadah serba guna.

Nylon

Nylon merupakan bahan yang sudah tidak asing bagi kalian semua, bahan ini terkenal tahan lama. Kualitas serat nylon sangat bagus dan fleksibel untuk digunakan membuat berbagai jenis produk.

Dalam penerapannya, bahan filament nylon 3D printer sering digunakan untuk mencetak suku cadang kendaraan. Semua alat-alat mekanik dicetak menggunakan bahan nylon berkualitas tinggi sehingga bisa dipakai sepanjang waktu. 

TPU

Jenis filament 3D terakhir adalah Thermoplastic Polyurethane atau TPU yang menggunakan bahan dasar elastomerik. Bahan elastomerik cukup fleksibel ketika digunakan untuk berbagai produk yang dicetak dari 3D printer.

Bahan ini sering dipakai untuk membuat produk elastis dan fleksibel, seperti halnya sarung tangan. Bukan hanya itu saja, bahan tersebut bisa digunakan dalam mencetak pelindung smartphone dengan tingkat elastisitas tinggi.

Setiap jenis printer 3D mempunyai beragam warna dan ukuran yang bisa kalian sesuaikan terhadap kebutuhan produksi. Setiap cetakan 3 dimensi melalui 3D printer akan menyesuaikan preferensi masing-masing pengguna.

Tips Memilih Filament Printer 3 Dimensi

Tips Memilih Filament Printer 3 Dimensi

Dalam penggunaan bahan 3D ini, tentunya kalian harus memilih bahan filament sesuai kebutuhan agar tidak gagal mencetak produk berkualitas. Bagi kalian yang masih bingung cara memilih filament, yuk pelajari tips berikut.

Memperhatikan Bahan

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam penggunaan filament adalah dari segi bahan dasarnya. Jika kalian ingin menghasilkan produk berkualitas, usahakan memakai bahan terbaik sesuai kebutuhan dan tujuan cetakan.

Mengingat ada berbagai tipe bahan 3D ini mulai dari yang kuat, elastis, tahan air, hingga ramah lingkungan. Semua jenis bahan dapat dipilih sesuai preferensi kalian ketika akan melakukan printing 3D.

Ukur Diameter

Jangan lupa memilih ukuran diameter agar sesuai dengan kebutuhan cetak printer 3D yang digunakan. Apabila kesalahan memilih ukuran diameter, tentunya bahan filament tidak bisa terpakai secara optimal.

Cetakan dengan ukuran diameter filament 3D yang tepat akan menghasilkan produk yang lebih baik. Bahkan setiap masalah pada saat printing berlangsung dapat kalian hindari setelah memilih diameter filament.

Lihat Kualitas

Tips berikutnya dalam memilih filament yang tepat, kalian harus mengecek kualitas bahan terlebih dahulu. Pastikan filament berasal dari merk terpercaya sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi nantinya.

Atur Temperatur Cetak

Lalu, pilih temperatur cetak secara tepat dengan mengatur secara manual untuk disesuaikan kebutuhan 3D print. Suhu cetak filament bisa lebih tinggi daripada biasanya, atau juga tidak boleh melebihi suhu normal.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar