Seperti Apa Buddhisme Humanistik Sebagai Ilmu Keyakinan

Radea

Seperti Apa Buddhisme Humanistik Sebagai Ilmu Keyakinan

radea.co – Membicarakan Buddhisme Humanistik sangat erat kaitannya dengan salah satu peninggalan sejarah, yaitu Candi Borobudur. Mengingat Indonesia memiliki banyak jenis agama yang dianut oleh seluruh masyarakatnya. Mulai dari Islam, Hindu, Buddha, Kristen, Khatolik, dan lainnya sudah ada sejak zaman dahulu.

Baca juga : Larangan Bagi Penganut Agama Buddha dan Arti Silanya

Maka tidak mengherankan, jika masyarakatnya memiliki kepercayaan yang mereka yakini secara berbeda. Namun tetap, rasa toleransi dan kerukunan dari masyarakat sudah tertanam sejak dahulu hingga kini. Sehingga, menciptakan kehidupan damai dan tentram bagi setiap warganya dengan perbedaan tersebut.

Walaupun pemeluk agama Buddha masih belum banyak di Indonesia, tetapi sudah sangat familiar terdengar oleh warganya. Banyak sekali dari mereka yang ingin tahu lebih dalam mengenai salah satu ajaran tersebut. Bagi Anda yang penasaran dengan ajaran ini, bisa menyimak ulasan berikut ini sebagai bekal dasar pengetahuan.

Mengenal Buddhisme Humanistik Lebih Dekat

Mengenal Buddhisme Humanistik Lebih Dekat

Anda perlu memahami secara dasar atau akarnya terlebih dahulu untuk lebih memudahkan penalarannya. Buddhisme humanistik sebagai pendekatan filsafat modern yang dipraktikkan oleh dari keagamaan baru, berasal dari Negara Tiongkok. Ajaran ini fokusnya menekankan untuk mengintegrasikan praktik-praktik ajaran ke dalam kehidupan sehari-hari.

Selain mengintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari juga sebagai pemberdayaan diri manusia. Dalam hal ini menggabungkan ajaran Buddha dengan nilai humanistik dengan mencakup empat kebebasan. Ke empat kebebasan ini, yaitu kebebasan dari ketakutan, kebebasan dari rasa keinginan egois, kebebasan dari kebodohan, serta kebebasan dari perasaan prasangka. 

Selain itu, pemeluknya mempercayai bahwa praktik religius spiritual ini harus mencakup pemahaman yang mendalam terkait kehidupan manusia. Sampai pada penderitaan mental dan cara untuk mengurangi penderitaan tersebut dari diri seseorang. Sementara itu, menekankan pentingnya mengamalkan belas kasihan, kasih sayang, dan kebajikan dalam hal hubungan antar manusianya. 

Hal lainnya bagi pemeluk ini untuk berfokus pada pengembangan diri,  melayani kebutuhan orang lain dan pentingnya mengamalkan ajarannya. Pendekatan ini juga mengajarkan tentang hal kebahagiaan dan kedamaian sejati mampu Anda temukan melalui praktik secara empati dan bertanggung jawab. Sehingga, dalam menjalaninya tidak ada rasa beban dan berat dalam diri setiap individu.

Kaitannya dengan Ajaran Dharma (Hukum Alam)

Kaitannya dengan Ajaran Dharma (Hukum Alam)

Buddhisme humanistik juga sangat erat kaitannya dengan ajaran Dharma dalam tradisinya yang merujuk pada hukum alam. Sebagai bentuk mengungkapkan tentang cara mengatasi penderitaan serta mencapai kedamaian batin. Ajaran Dharma sangat penting dan menjadi landasan moral bagi pemeluk Buddhisme. Menerapkan prinsip moral tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbohong, serta tidak mengkonsumsi zat berbahaya.

Pemeluknya akan mengamalkan konsep Dharma, seperti kebenaran mengenai penderitaan, bagaimana asal mula penderitaan, penghentian penderitaan, dan jalan menuju penghentian penderitaan. Sampai pada jalan tengah dan prinsip bunga teratai (kasih sayang, simpati, hingga kesederhanaan). Pada jalan tengah merupakan sebagai panduan etis, mental mencapai sebuah  pencerahan penghentian penderitaan.

Mencapainya dengan memahami Dharma secara tepat, melalui niat baik serta berbicara jujur tidak merugikan orang lain. Memahami tentang penderitaan sebagai bagian alami dari proses hidup manusia. Selain itu juga memahami arti kebenaran tentang penghentian karena suatu penderitaan merupakan akibat dari keinginan dan kedekatan yang tidak terpenuhi.

Selanjutnya konsep prinsip bunga teratai tersebut mengacu pada kasih sayang simpati terhadap sesama. Kebahagiaan pada diri sendiri dan orang lain melalui suatu tindakan baik terkait apa saja perilakunya. Menyederhanakan dengan mengurangi keinginan secara berlebih dan memahami konsep karma sebagai hukum dari aksi dan akibat.

Isi Ajaran Buddhisme Humanistik Bagi Manusia

Isi Ajaran Buddhisme Humanistik Bagi Manusia

Kemudian, selain empat jenis kebebasan tersebut masih terdapat beberapa pemaparan mengenai isi ajarannya. Secara keseluruhan mencakup dari prinsip sampai pada pelayanan kepada orang lain dengan rincian masing-masing. Beberapa poin penting mengenai isi penting ajarannya sebagai berikut.

  1. Poin Penting dari Empat Jenis Kebebasan

Dalam Buddhisme humanistik empat macam kebebasan di atas memiliki makna secara berbeda pada kehidupan manusia. Pertama bebas mengatasi rasa takut yang sering melanda setiap individu dan mengendalikan rasa egois dalam diri. Kedua, mampu membantu bebas atau mengembangkan kebijakan agar terjauh dari kebodohan dan kebingungan. 

Selain itu membebaskan setiap insan mengatasi rasa prasangka, diskriminasi serta sikap tidak adil yang sering muncul terhadap sesama. Isi tersebut terangkum dalam empat jenis kebebasan yang bisa Anda terapkan dan pelajari.

  1. Poin Pemberdayaan dan Keseimbangan Pada Manusia

Selanjutnya dari Buddhisme humanistik sebagai pendekatan modern pada agama Buddha mendorong setiap individu untuk selalu mengembangkan potensi diri. Selain itu juga melatih mencapai keseimbangan pada pikiran, perkataan, serta tindakan Anda. Bagaimana memahami tentang diri sendiri dari proses merubah atau transformasi emosi yang negatif ke dalam kualitas diri lebih positif. Sehingga, mampu memiliki rasa sabar, tekun, dan keuletan lebih baik lagi pada seseorang.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar