Apakah menangis membatalkan puasa

Radea

Apakah menangis membatalkan puasa

Apakah menangis membatalkan puasa? Pertanyaan ini muncul karena keraguan seseorang ketika menjalani puasa dalam keadaan bersedih.

Baca juga : Apakah Pacaran Membatalkan Puasa? Inilah Hukum Aslinya!

Memang kadang kesedihan datang tidak mau permisi terlebih dulu. Di kondisi apa pun, kesedihan bisa datang secara tiba-tiba. Sehingga saking sulitnya menampungnya, kadang membuat kita ingin menangis. Bahkan ketika berada di bulan puasa sekalipun.

Mitos yang Tersebar di Masyarakat

Mitos yang Tersebar di Masyarakat
Mitos yang Tersebar di Masyarakat

Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu bagi setiap Muslim. Di bulan ini semua ampunan, semua rahmat tercurahkan. Bahkan sampai-sampai setan dan bala tentaranya dibelenggu ketika bulan ini datang.

Di bulan ini pula, setiap Muslim diwajibkan untuk berpuasa. Mulai dari terbit matahari hingga waktu petang. Bagi Muslim yang taat, berpuasa memang harus dilaksanakan. Situasi dan kondisi tidak bisa menjadi penghalang.

Meskipun demikian, masih ada beberapa orang yang belum mengetahui secara pasti apa saja syarat puasa dan hal-hal yang membatalkan puasanya. Kalian mungkin juga termasuk di antaranya. Puasa hanya sekadar puasa menahan lapar dari fajar hingga maghrib menjelang.

Sehingga menimbulkan berbagai mitos di kalangan masyarakat. Salah satunya yakni soal menangis. Pertanyaan semacam apakah menangis membatalkan puasa atau tidak, sering muncul ketika bulan suci datang. 

Beberapa masyarakat meyakini jika menangis bisa membatalkan puasa. Karena menyamakannya dengan keluarnya mani atau muntah. Apakah hal ini mitos atau memang betul begitu hukumnya? Lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini.

Apakah Menangis Membatalkan Puasa?

Jika ada teman kalian yang bertanya apakah menangis membatalkan puasa, jawab saja tidak. Karena memang menangis ketika sedang berpuasa tidak akan membatalkannya. Ada hal lain yang membatalkan puasa. Menangis tidak termasuk di dalamnya.

Bahkan malah ada anjuran menangis di bulan puasa. Menangis semacam apa itu? Menangisi dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya hingga menangis karena takut pada Allah SWT. Menangis seperti malah dianjurkan di bulan suci Ramadhan.

Ada pun yang bisa menguatkan hukum ini adalah kitab Matnu Abi Syuja’ yang berbunyi bahwasanya yang membatalkan puasa ada sepuluh hal. Yaitu sesuatu yang sampai rongga bagian dalam tubuh (jauf) atau kepala, mengobati dengan memasukkan sesuatu pada qubul dan dubur.

Muntah secara sengaja, melakukan hubungan suami istri secara sengaja, keluarnya mani karena bersentuhan kulit, haid, nifas, gila, pingsan, dan murtad. 

Dari penjelasan kitab tersebut, kita menjadi tahu bahwa menangis tidak ada di dalam hal yang membatalkan puasa. Makanya apabila sedih ketika berpuasa, kalian boleh saja menangis. Asalkan air mata yang mengalir di atas bibir jangan diminum atau ditelan dengan sengaja.

Karena sama saja itu membatalkan puasa. Makan dan minum secara sengaja merupakan kegiatan memasukan segala sesuatu sampai rongga bagian tubuh atau kepala. Gambaran akan jawaban dari pertanyaan apakah menangis membatalkan puasa semakin jelas. 

Apakah Menangis Mengurangi Pahala Puasa?

Selain pertanyaan apakah menangis membatalkan puasa, ada juga pertanyaan yang berkaitan dengan menangis di bulan puasa. Apalagi kalau bukan apakah menangis mengurangi pahala puasa? Tentu saja tidak asalkan tujuan dan penyebab menangis itu sendiri apa.

Apabila menangis karena tidak bisa melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa atau mengurangi pahala puasa, tentu perbuatan tersebut sudah mesti akan mengurangi pahala dari puasa sendiri.

Menangisi atau kecewa karena tidak bisa melakukan perbuatan mungkar adalah hal yang sangat dilarang oleh agama Islam. Karena sama saja, tidak menyukai perintah Allah SWT. Lebih baik menangisi dosa-dosa yang sudah kita perbuat malah itu diperbolehkan.

Selain itu, menangis dengan tujuan agar bisa meminum air mata, juga dilarang saat berpuasa. Karena apa, sudah ada niatan buruk dari kalian untuk membatalkan puasa dengan berpura-pura menangis dan bisa meminum air matanya tersebut.

Sebenarnya hukum dari menangis sendiri makruh ketika sedang berpuasa. Hukum ini bisa menjadi bekal kalian untuk menjawab pertanyaan apakah menangis membatalkan puasa atau tidak. 

Makruh sendiri merupakan hal yang sebaiknya dihindari. Meskipun dilakukan tidak mendapat apa-apa. Namun sebaiknya dihindari karena bisa mendatangkan pahala dan kebaikan untuk kita. Menangis makruh disebabkan air mata yang takutnya nanti bisa terminum oleh seseorang.

Sejatinya puasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja. Tetapi juga menahan hawa nafsu dan senantiasa mengajak jiwa untuk melakukan kebaikan. Jangan sampai puasa selama satu bulan diisi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat yang malah mendatangkan kesia-siaan saja.

Mumpung di bulan penuh berkah dan ampunan. Sebaiknya kumpulkan pahala dan meminta ampunan sebanyak mungkin. Karena belum tentu, tahun depan kita bisa menjumpai bulan penuh ampunan ini.

Lakukan Hal-Hal yang Bisa Mendatangkan Pahala

Lakukan Hal-Hal yang Bisa Mendatangkan Pahala

Ketimbang bersedih dan menangisi rasa lapar. Sebaiknya melakukan hal-hal yang mendatangkan pahala dan rahmat dari Allah di bulan puasa ini. 

Salah satunya memberi tahu jawaban akan pertanyaan apakah menangis membatalkan puasa atau tidak. Apa saja hal-hal yang bisa mendatangkan pahala tersebut? Berikut di antaranya:

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar