The Handmaiden (2016), Film Korea Mengangkat Tema Erotis

Radea

The Handmaiden (2016), Film Korea Mengangkat Tema Erotis

radea.co – Jika belum pernah menonton The Handmaiden (2016), kalian harus menonton film Korea satu ini. Film debut dari aktris cantik Kim Tae Ri, sukses menerima penghargaan di 71st British Academy Film Awards.

Baca juga : Deretan Drama Terbaik Song Hye Kyo yang Mengguncang Dunia

Film ini berhasil menang pada kategori Best Film Not In The English Language. Penghargaan tersebut dikhususkan untuk film ini saja. Dan sang sutradara, yaitu Park Chan Wook juga berbangga hati atas prestasi film yang diarahnya itu.

Meski The Handmaiden (2016) sudah dirilis sejak 8 tahun yang lalu, sampai sekarang masih banyak yang membicarakannya. Seperti apa ulasan mengenai film ini, berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Sinopsis Singkat Film The Handmaiden (2016)

The Handmaiden

Film ini mengambil tema erotic psychological thriller. Bisa dibayangkan bagaimana alur dari The Handmaiden (2016)? Tidak salah, sampai sekarang, sudah lewat 8 tahun, masih menjadi perbincangan.

Selain itu, ada tema LGBTQ juga, di mana hubungan antara dua wanita terdapat dalam film tersebut. Film ini diperankan oleh  Kim Min Hee, Kim Tae Ri, Han Jon Woo, dan Jo Jin Woong. Dan disutradai oleh Park Chan Wook.

Film ini dimulai dari Nam Sook Hee yang diperankan oleh Kim Tae Ri, harus berjalan ke rumah Kouzuki Noriaki (Cho Jin Woong) di bawah rintik hujan.

Nam Sook Hee datang ke sana dengan tujuan menjadi pelayan, dan dirinya memperkenalkan diri ke kepala pelayan, Sasaki (Kim Hae Sook), sebagai Ok Jo.

Pemilik rumah yang Ok Jo layani dipanggil Lady atau Hideko, dan sebagai pelayan pribadi, Ok Jo tidak akan tinggal di sana. Aturannya, Ok Jo boleh menghabiskan makanan sisa dari Lady. Sementara tehnya bisa diminum oleh pelayan lain. Jika mencuri, akan langsung diusir.

Pada The Handmaiden (2016) diceritakan bahwa kepala pelayan memanggil Ok Jo dengan nama Tamako karena mereka hidup dengan budaya Jepang. Bahkan Ok Joo harus berbicara bahasa Jepang dengan Lady.

Ok Jo diberi ruangan untuknya tidur di kawasan rumah tersebut. Ketika sedang tertidur, ia dikejutkan dengan Hideko yang tiba-tiba berteriak memanggil ibunya. Ok Jo menenangkannya layaknya seorang ibu kepada anak kecil.

Ok Jo baru menyadari jika Hideko lebih suka menggunakan bahasa Korea dari pada Jepang. Terlebih sang majikan sudah ada di Korea sejak umurnya 5 tahun.

Hideko dan Ok Jo sangat dekat, bahkan Ok Jo merawat majikannya layaknya seorang bayi. Meski Lady sebenarnya wanita dewasa.

Review untuk Film Korea The Handmaiden (2016)

The Handmaiden

Berdasarkan sinopsis dari The Handmaiden (2016) yang telah kami jelaskan di atas, kami telah mengumpulkan beberapa review untuk film satu ini.

Jika dari sinopsisnya saja, memang cukup menarik. Mengambil masa penjajahan Jepang di Korea, dan berbagai rahasia yang disembunyikan.

Penonton akan dibuat terkejut pada setiap scene pada film tersebut. Film ini sendiri terinspirasi dari novel yang berjudul Fingersmith karya Sarah Waters.

Sang Sutradara, yaitu Park Chan Wook mengubah setting waktunya dari era victoria yang ada di Inggris menjadi era Korea pada masa penjajahan Jepang.

Setelah menonton film The Handmaiden (2016), berikut sedikit review yang bisa kita tangkap dari plot-plot paling berkesan :

  1. Akal-Akalan Putri Bangsawan dan Pelayan

Jika menarik kesimpulan berdasarkan film tersebut, bisa dibilang ceritanya mengenai seorang penipu yang justru malah kena tipu.

Selama menonton film ini, kalian akan melihat kerjasama yang sangat bagus antara putri bangsawan dan juga pelayan. Tapi ternyata pelayan (Ok Jo) tersebut juga palsu.

Hal itu karena, awalnya putri Hideko akan menjalankan rencana dengan pangeran Fujiwara tapi malah sang putri berkelot, dan justru bekerjasama dengan Ok Jo, pelayannya itu.

Kedua wanita tersebut nantinya menjalankan misinya dengan sangat baik dan meyakinkan. Kita yakin, kalian akan terkecoh saat menontonnya.

  1. Memiliki Plot Kuat

Kenapa The Handmaiden (2016) masih terkenang hingga sekarang, itu karena memiliki plot bagus. Awal hingga pertengahan memang terlihat biasa saja, tapi pada pertengahan hingga akhir film, memiliki banyak kejutan yang muncul.

Apalagi ketika plot berubah dengan sudut pandang berbeda. Di mana skenario penipuan yang dibuat Ok Jo dan Fujiwara, itu buatan Fujiwara dan Hideko.

Akibatnya, Ok Jo yang awalnya menipu, justru tertipu hingga berakhir menjadi korban dan juga pelaku.

  1. Menyangkut Fenomena Gender

Pada film ini, menceritakan bahwa rencana matang yang dibuat oleh laki-laki, bisa saja berantakan karena keputusan dari wanita berdasarkan perasaannya. Itu membuktikan bahwa kejeniusan wanita bisa di atas laki-laki.

  1. Mengangkat LGBTQ

Hal yang membuat film ini menarik dan tidak terlupakan karena mengangkat isu lesbian yang vulgar ke dalam film.

Di The Handmaiden, memang Kim Tae Ri dan Kim Min Hee melakukan adegan dewasa, kemudian diikuti pengembangan karakter antara Ok Jo dan Hideko

5 Fakta Tentang The Handmaiden (2016) yang Perlu Diketahui

The Handmaiden

Berdasarkan review yang ada di atas, ada beberapa fakta mengenai film The Handmaiden (2016) yang perlu kalian ketahui.

Film ini memang begitu melegenda, karena mengangkat isu-isu yang ada di Korea. Mulai dari setting tempat pada era invasi Jepang ke Korea, plot twist yang begitu mengagetkan, feminisme, hingga lesbian.

Tapi itu bukan hal yang mengejutkan, karena film ini digarap oleh Park Chan Woo, seorang sutradara bertangan dingin yang langganan Cannes Film Festival.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar