Mengenang Eiffel… I’m In Love (2003) Film Legend Indonesia

Radea

Mengenang Eiffel… I’m In Love (2003) Film Legend Indonesia

Bicara tentang berbagai macam film legendaris Indonesia, Anda pasti mengenal salah satunya, yaitu Eiffel… I’m in Love (2003). Tayangan satu ini menjadi jajaran film romantis pada awal 2000an setara dengan “Ada Apa dengan Cinta?”.

Baca juga: Serial Thailand Delete Sangat Menarik untuk Ditonton

Tidak heran karena pada awal-awal masa tersebut, genre romantis sangat laris di kalangan masyarakat. Bahkan, hingga saat ini masih banyak jenis tontonan lainnya berupa FTV maupun sinetron Indonesia mengambil genre serupa.

Hal tersebut karena genre romantis sangat dekat dengan kehidupan di sekitar kita. Misalnya saja tentang hubungan kekasih, keluarga, hingga kepada orang tua. Selain itu, tema tersebut juga dapat diselipkan dengan genre lain seperti halnya komedi.

Eiffel… I’m In Love (2003)

Kalau berbicara tentang Paris, pasti identik dengan menara Eiffel serta kisah romantisasi di dalamnya. Maka, tidak heran jika ada banyak cerita cinta memiliki latar di tempat tersebut seperti Amélie (2001), Before Sunset (2004), Midnight in Paris (2011), dan masih banyak lagi.

Bahkan, rumah produksi di tanah air juga akhirnya melirik tempat tersebut untuk dijadikan salah satu projek mereka, yaitu Eiffel… I’m In Love (2003). Film ini disutradarai oleh Nasri Cheppy dan dibintangi oleh Samuel Rizal dan Shandy Aulia sebagai pemeran utama. 

Cerita sendiri berkisah tentang seorang remaja perempuan bernama Tita (diperankan oleh Shandy Aulia) yang jatuh cinta pada seorang pria bernama Adit (diperankan oleh Samuel Rizal) saat mereka berdua berlibur di Paris.

Tayangan tersebut menampilkan kisah romansa manis antara Tita dan Adit, dengan latar belakang indahnya kota Paris, khususnya menara Eiffel yang ikonik. 

Tita awalnya tidak menyukai Adit, tetapi seiring berjalannya waktu dan petualangan mereka di Paris, perasaannya berubah hingga mereka akhirnya saling jatuh cinta. 

Namun, cinta mereka diuji oleh berbagai rintangan dan konflik yang membuat mereka harus menghadapi pertanyaan tentang apa arti sebenarnya dari cinta dan komitmen.

Film Eiffel… I’m In Love (2003) menjadi salah satu tayangan Indonesia paling populer pada masanya, sejajar dengan Ada Apa dengan Cinta? (2002). 

Film ini berhasil menarik perhatian penonton dengan cerita romantisnya yang menghibur, pengambilan gambar indah di berbagai lokasi Paris, serta chemistry antara para pemeran utama. Tayangan satu ini juga menghadirkan pesan tentang pentingnya kejujuran, komitmen, dan kesetiaan dalam hubungan cinta.

Fakta Menarik dari Eiffel… I’m In Love (2003)

Selain penjelasan tersebut, ada beberapa fakta menarik lainnya dari tayangan fenomenal ini. Lengkapnya dapat Anda simak melalui beberapa poin berikut mengenai film Eiffel… I’m In Love (2003) tersebut.

Memiliki Premis Sangat Umum

Cerita cinta remaja seringkali mengikuti pola yang familiar. Biasanya, terdapat tokoh pria yang memiliki sifat dingin, sementara tokoh wanita cenderung polos dan canggung. Kemudian, ada karakter orang ketiga yang jelas bukan pilihan tepat bagi sang tokoh utamanya.

Tokoh pria yang awalnya dingin seperti kulkas tersebut nantinya tiba-tiba berubah karena cinta. Hal ini mengajarkan kepada penonton bahwa cinta dapat mengubah seseorang, meskipun dalam kehidupan nyata tidak semua orang dapat mengubah sifatnya demi orang lain. 

Cerita seperti ini dapat membuat kita tergila-gila dengan cinta, meskipun dalam sisi ini sebenarnya tidaklah baik. Karena apa pun yang membuat orang lain tergila-gila biasanya akan mudah membawa perasaan kecewa ke depannya. 

Namun, bukan berarti Eiffel… I’m in Love (2003) ini jelek karena meskipun alurnya mudah ditebak, terutama jika kita sering menonton cerita romantis semacam ini. 

Kita sudah tahu pasti bahwa akhirnya Tita dan Adit akan bersama, tetapi yang menarik adalah bagaimana cerita tersebut dikembangkan hingga akhirnya mereka bersatu.

Memiliki Original Soundtrack (OST) Abadi 

Karena menjadi salah satu tayangan paling populer pada masanya, OST dari film tersebut juga menjadi terkenal, bahkan abadi di kalangan para penggemar. Apalagi para penyanyinya adalah para seniman berbakat dari Indonesia, yaitu Melly Goeslaw dan Anto Hoed.

Mereka berdua merupakan pasangan suami istri seniman dengan Melly sebagai penyanyi dan Anto sebagai produsernya. Hasilnya sendiri tidak main-main karena ada sebelas lagu yang menjadi soundtrack dalam film Eiffel… I’m In Love (2003) tersebut.

Lagu paling hits dari kesebelas lagu lainnya dalam tayangan tersebut adalah “Pujaanku”, “Tak Tahan Lagi”, “Bercintalah Denganku”, serta “Eiffel… I’m in Love”. Judul-judul ini dapat Anda temukan melalui aplikasi streaming musik seperti Spotify atau YouTube Music.

Memiliki Versi Extended

Film Eiffel… I’m in Love (2003) meraih popularitas yang besar pada masanya sehingga memiliki versi alternatif! Pada bulan Juni 2004, versi film lebih panjang dengan tambahan durasi 1 jam dirilis di bioskop-bioskop di Indonesia. 

Perbedaannya dengan versi sebelumnya adalah versi yang diperpanjang ini menggali konflik ceritanya secara lebih mendalam lagi. Pertemuan Tita dengan orangtuanya, terutama sang ibu yang sangat protektif, serta masalah yang timbul antara teman-teman Tita, semuanya dibahas dengan lebih intens dalam versi ini.

Misalnya saja di versi pertama setelah kejadian di pesta kembang api, kemajuan hubungan antara Adit dan Tita hanya disampaikan dalam tiga adegan, yaitu mereka berpelukan di bawah kembang api, Tita curhat di kamar Adit, dan momen ketika Adit akan pergi ke bandara. Sehingga tidak ada momen puncak cinta yang menampilkan keduanya benar-benar sudah menjalin cinta kembali.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar