Larangan Bagi Penganut Agama Buddha dan Arti Silanya

Radea

Larangan Bagi Penganut Agama Buddha dan Arti Silanya

Larangan bagi penganut agama Buddha sendiri sebetulnya bersifat sebagai sebuah tuntunan atau pedoman hidup, sehingga bukan sebagai suatu hal yang dilarang melainkan adalah pedoman dalam kehidupan. Sehingga kehidupan dapat berjalan damai sesuai moralitas.

Baca juga : Sejarah 4 Kerajaan Buddha di Nusantara Paling Berpengaruh

Berbagai aturan tersebut disusun sehingga kehidupan menjadi damai dan lebih bahagia, seperti idaman dari semua orang. Dalam agama Buddha sendiri kedamaian serta kebahagiaan yang diharapkan banyak orang, dapat tercipta jika memahami dan mempraktekkan norma.

Moralitas dalam norma etika dalam bermasyarakat, harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kedamaian dapat dicapai oleh semua orang. Oleh sebab itu dalam agama Buddha terdapat beberapa sila atau larangan, sehingga kehidupan menjadi lebih damai dan teratur.

Larangan Bagi Penganut Agama Buddha

Larangan Bagi Penganut Agama Buddha

Sebagai sebuah agama terdapat beberapa sila atau aturan yang berfungsi untuk menjaga kedamaian dan kehidupan setiap manusia, hal tersebut dikarenakan moralitas serta etika menjadi landasan penting supaya setiap orang bisa berperilaku baik dan bermartabat mulia.

Menjaga etika dan moralitas merupakan kunci terpenting untuk menjaga rasa damai dan bahagia, karena tanpa adanya kedua hal tersebut rasa bahagia dan damai hanyalah mimpi belaka. Oleh sebab itu terdapat beberapa larangan bagi penganut agama Buddha atau sila.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa dasar untuk melaksanakan moralitas dimana wajib diterapkan oleh penganutnya, dimana sila ini dijadikan sebagai dasar umat Buddha sehingga dapat hidup dengan memiliki moral lebih baik sehingga menjadi bahagia dan damai.

  1. Menghindari Pembunuhan

Sila pertama dalam larangan bagi penganut agama Buddha sendiri berbunyi ”aku bertekad akan melatih diri untuk menghindari pembunuhan makhluk hidup”, pelatihan ini berfungsi untuk menjaga rasa damai antara makhluk hidup. Sehingga dapat hidup berdampingan alam.

Dalam agama ini sendiri sangat dilarang dan diperkenankan untuk menghindari proses membunuh makhluk hidup, hal tersebut dikarenakan ajaran cinta damai pada sesama makhluk di dalamnya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pengendalian diri bagi manusia Buddha.

Namun jika Anda membunuh makhluk hidup, supaya dapat bertahan hidup tidak mengapa namun harus tetap memiliki rasa pengendalian diri. Sehingga tetap menjaga larangan bagi penganut agama Buddha pertama yaitu supaya Anda sebagai penganut dapat menghindarkan diri dari pembunuhan makhluk hidup.

  1. Menghindari Pengambilan Barang

Sila kedua adalah sebuah larangan untuk menghindari proses mengambil barang yang bukan menjadi hak Anda, hal tersebut sesuai dengan bunyi sila yaitu “aku bertekad akan melatih diri untuk menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan”.

Mengambil barang yang bukan menjadi hak Anda menjadi salah satu larangan bagi penganut agama Buddha, karena kegiatan tersebut akan merugikan orang lain yang menjadi pemilik dari barang tersebut. Jika mengambil barang tersebut juga mengganggu rasa damai pemiliknya.

Oleh sebab itu demi menjaga rasa damai dan bahagia Anda tidak diperkenankan mengambil barang yang memang tidak diberikan kepada diri sendiri, sehingga tidak merugikan pihak lain atas tindakan yang Anda lakukan. Karena berdampak pada rasa damai dan bahagia manusia.

  1. Menghindari Perbuatan Asusila

Larangan bagi penganut agama Buddha selanjutnya adalah menghindari perbuatan maupun tindakan asusila. Tindakan asusila sendiri merupakan sebuah kegiatan yang melanggar norma, maupun bertentangan dengan hukum serta dianggap tidak patut untuk dilakukan masyarakat.

Jika Anda melakukan tindakan asusila tersebut, secara tidak langsung akan mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Sehingga rasa damai dan bahagia yang mereka miliki akan terganggu, oleh sebab itu penganut agama ini sangat dilarang untuk melakukan hal itu.

Dalam sila sendiri larangan bagi penganut agama Buddha ini berbunyi sebagai berikut “aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila”, dimana salah satu alasan dari dilarangnya kegiatan ini. Karena Buddha sendiri mengajarkan untuk cinta kasih dan damai.

  1. Menghindari Ucapan Tidak Benar

Bagaimana seseorang dalam berucap juga diatur di dalam agama tersebut, karena seperti dalam peribahasa mulutmu harimaumu. Jika Anda salah berbicara kepada orang lain, secara tidak langsung dapat melukai perasaan seseorang tersebut tanpa Anda mengetahui sama sekali.

Sebagai agama yang cinta damai, di dalam larangan bagi penganut agama Buddha sendiri disebutkan bahwa “aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar” karena secara tidak langsung dapat berakibat fatal dalam kehidupan bermasyarakat saat ini.

Terlebih jika Anda mengucapkan sebuah hal yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya, hal tersebut sangat dilarang. Karena sama saja Anda dengan menyebarkan sebuah hoax, dimana hoax sendiri dapat merugikan banyak pihak mulai dari Anda sendiri hingga yang diceritakan.

  1. Menghindari Minuman Keras

Meminum minuman keras juga sangat dilarang dalam Buddha, karena dengan meminum minuman ini dapat menghilangkan kesadaran Anda. Jika kesadaran Anda hilang setelahnya tidak akan diketahui lagi, hal apa saja yang sudah Anda lakukan dalam keadaan tidak sadar itu.

Meminum minuman keras menjadi salah satu larangan bagi penganut agama Buddha, karena saat Anda meminum minuman tersebut akan membuat tubuh menjadi mabuk. Saat mabuk Anda tidak dapat mengendalikan tubuh, sehingga tidak bisa mengontrol semua tindakan.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar