Doa Qunut Sholat Subuh & Witir (Arab, Latin & Terjemahan)

Radea

Doa Qunut Sholat Subuh & Witir (Arab, Latin & Terjemahan)

Salah satu bacaan sunnah saat sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak keutamaan adalah doa qunut. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam diceritakan bahwa Rasulullah biasa membaca qunut ketika sholat subuh dan sholat witir Ramadhan.

Mazhab Imam Asy Syafi’i adalah mazhab yang menganjurkan untuk membaca qunut ketika sholat subuh dan sholat witir akhir ramadhan. Pendapat Imam Syafi’i ini juga dikuti oleh mayoritas para ulama ahli hadist. Makna doa qunut menurut bahasa adalah tunduk dan taat kepada Allah.

Terkait pandangan mengenai qunut sendiri berbeda-beda di antara para imam mazhab. Sebagian ulama berpandangan bahwa doa qunut hanya dipanjatkan ketika kaum muslimin mengalami musibah atau bencana. Sementara ulama lainnya berpendapat bahwa qunut dilakukan secara rutin pada sholat tertentu.

Penjelasan dan Sejarah Singkat Doa Qunut

Penjelasan dan Sejarah Singkat Doa Qunut

Doa qunut adalah lafadz doa yang dibaca ketika sholat. Qunut merupakan amalan sunnah yang menurut pandangan sebagian ulama termasuk ke dalam sunnah ab’ad, yakni amalan sunnah yang jika lupa ditunaikan saat sholat maka harus diganti dengan melakukan sujud sahwi di akhir sholat.

Ulama sendiri berbeda-beda pendapat dalam menyikapi doa qunut. Sebagian ulama berpandangan bahwa qunut hanya dibaca ketika kaum muslimin sedang dalam musibah saja misalnya qunut nazilah. Sebagian lagi berpendapat bahwa qunut hukumnya sunnah ab’ad yang dikerjakan di waktu subuh.

Menurut sebuah riwayat, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah membaca doa qunut terus menerus selama satu bulan penuh tatkala kaum muslim sedang ditimpa musibah yang sangat memilukan.

Kisah ini terjadi tatkala Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sudah berhijrah ke Madinah dan mendirikan negara islam di sana. Saat itu kaum muslimin sudah menjalin perjanjian damai dengan beberapa kabilah di luar Madinah yang tidak memusuhi kaum muslimin.

Salah satu kabilah yang menjalin perjanjian damai dengan Rasulullah adalah Bani Amir dengan pemimpin mereka Abu Barra Amir bin Malik bin Ja’far. Pada suatu hari Abu Barra datang menemui Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam di Madinah, kemudian Baginda Nabi mengajak Abu Barra memeluk Islam.

Abu Barra tidak memberi tanggapan apapun, tidak menolak maupun menerima. Namun ia kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, aku berharap engkau mau mengutus sahabat-sahabatmu untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Najd. Aku berharap penduduk Najd mau menyambutnya.”

Menanggapi permintaan Abu Barra, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menjawab bahwa beliau mengkhawatirkan keselamatan sahabat-sahabatnya atas perlakuan penduduk Najd. Abu Barra berusaha meyakinkan Baginda dengan menjamin keselamatan para sahabat.

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pun mengutus 70 orang sahabat terbaik yang ahli Al Quran. Beliau juga mengutus pemuka kaum muslimin terbaik. Ketika para sahabat tiba di tempat yang disebut Bir Ma’unah, Amir bin Thufail lantas menghasut penduduk Bani Amir untuk membunuh rombongan sahabat.

Orang Bani Amir menolak karena perlindungan Abu Barra yang diberikan ke sahabat. Amir bin Thufail kemudian menghasut Bani Sulaim dan hasutannya ini disambut beberapa orang dari mereka.

Orang Bani Sulaim kemudian membunuh para sahabat, kecuali Ka’b bin Ziad bin An-Najjar yang masih hidup karena dikira telah meninggal dunia.

Mendengar kabar tersebut Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam begitu berduka kemudian melakukan qunut selama satu bulan mendoakan kejelekan atas orang yang membunuh para sahabat beliau.

Sahabat Anas bin Malik radiallahu anhu menceritakan bahwa saat itu Rasulullah memanjatkan doa qunut terus-menerus di setiap sholat fardhu selama satu bulan. Anas bin Malik belum pernah melihat Baginda begitu berduka dibandingkan peristiwa naas tersebut.

Pandangan 4 Imam Mazhab Mengenai Doa Qunut

Pandangan 4 Imam Mazhab Mengenai Doa Qunut

Persoalan doa qunut sejak dulu memang terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, terutama ulama dari kalangan empat mazhab yang utama. Para imam mazhab yang empat yakni mazhab Malikiyyah, Syafi’iyyah, Hanafiyyah dan Hambaliyyah memiliki pendapat sendiri-sendiri terkait qunut:

1. Pandangan Ulama Mazhab Malikiyyah

Pandangan dari ulama Malikiyyah mengenai doa qunut adalah doa tersebut dibaca hanya pada sholat subuh saja. Lafadz qunut tidak dibaca pada saat sholat witir maupun sholat wajib 5 waktu yang lain.

2. Pandangan Ulama Mazhab Syafi’iyyah

Menurut pandangan ulama mazhab Syafi’iyyah, doa qunut tidak dibaca di dalam sholat witir terkecuali setelah separuh akhir bulan Ramadhan, yakni mulai dari malam kelima belas bulan Ramadhan. Menurut pandangan ulama mazhab Syafi’i, qunut dibaca di akhir sholat witir sesudah gerakan rukuk atau saat i’tidal.

Menurut pendapat ulama mazhab Syafi’iyyah qunut sholat witir setelah hari ke-15 Ramadhan merupakan sunnah ab’adh. Arti dari sunnah ab’adh maknanya adalah apabila amalan sholat tersebut ditinggalkan, maka kita harus sujud sahwi di akhir sholat.

Ulama mazhab Syafi’i juga berpandangan bahwa tidak terdapat doa qunut saat sholat lim awaktu yang lain selain qunut untuk sholat subuh. Qunut yang dibaca saat sholat subuh dapat dibaca di semua kondisi baik ketika kaum muslimin ditimpa musibah maupun tidak.

Ulama mazhab Syafi’i juga meyakini adanya qunut nazilah, yakni qunut yang dibaca ketika kaum muslimin ditimpa musibah.

3. Pandangan Ulama Mazhab Hanafiyyah

Ulama mazhab Hanafiyyah berpandangan bahwa doa qunut dibaca ketika rakaat terakhir sholat witir sebagaimana yang diterangkan di dalam hadist yang diceritakan oleh cucu kesayangan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam yakni Hasan bin Ali radiallahu anhu.

Namun ulama mazhab Hanafiyyah berpendapat bahwa doa qunut tidak disyariatkan di sholat-sholat lainnya. Kecuali apabila kaum muslimin sedang tertimpa musibah atau saat nawaazil.

Qunut nawaazil hanya dibaca oleh imam ketika sholat subuh saja kemudian jamaah mengaminkan qunut tersebut. Sehingga menurut ulama mazhab Hanafiyyah tidak ada doa qunut subuh sendiri atau munfarid.

4. Pandangan Ulama Mazhab Hanabilah

Pendapat ulama mazhab Hanabilah atau Hambali mengenai doa qunut adalah doa tersebut hanya disyariatkan dalam witir saja. Qunut tidak disyariatkan untuk dibaca di sholat-sholat lainnya baik sholat wajib 5 waktu ataupun sholat sunnah.

Terkecuali ketika kaum muslimin sedang ditimpa musibah atau saat nawazil, selain musibah akibat penyakit. Ulama mazhab Hanabilah berpedoman kepada hadist yang menceritakan tentang bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam membaca doa qunut sebulan penuh pada peristiwa birru Ma’unnah.

Jika umat sedang dalam kondisi nawaazil, maka Imam membaca qunut pada sholat lima waktu, selain sholat Jumat.

Bacaan Lafadz Doa Qunut Subuh yang Pendek

Bacaan Lafadz Doa Qunut Subuh yang Pendek

Ulama dari kalangan Syafi’iyyah adalah ulama yang berpendapat bahwa qunut dapat dibaca pada sholat subuh di setiap keadaan, baik kaum muslimin sedang tertimpa musibah ataupun tidak. Lafadz doa qunut sendiri ada beberapa versinya, salah satunya adalah doa qunut subuh pendek berikut:

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Bacaan latin : Allahummah dinii fii man hadaiits, wa ‘aafiinii fii man ‘aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, Wa baarik lii fii maa a’thaits, Wa qi nii birohmatika syarra maa qadlaits, Fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa ‘alaik, Wa innahuu laa yadzillu man waalaits, Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalaits.

Artinya : “Ya Allah, berilah kepadaku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, berikanlah kesejahteraan untukku di antara orang-orang yang Engkau beri kesejahteraan, tolonglah diriku di antara orang-orang yang kau beri pertolongan, berikanlah keberkahan untukku dari apa-apa yang telah Engkau berikan kepadaku, dan peliharalah diriku aku dari semua keburukan yang telah Engkau putuskan, karena sesungguhnya Engkau yang berhak memutuskan dan tidak diputuskan atasMu, dan tidak ada kehinaan kepada orang yang sudah Engkau tolong, Mahasuci Engkau duhai Tuhan kami, yang lagi Maha Tinggi.”

Bacaan Lafadz Doa Qunut Sholat Witir

Bacaan Lafadz Doa Qunut Sholat Witir

Bacaan doa qunut witir didasarkan kepada hadis shahih yang diceritakan oleh Hasan bin Ali radiallahu anhu mengenai nasihat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam kepada cucu kesayangannya tersebut. Nasihat tersebut berupa kalimat yang bisa dibaca ketika sholat witir sebagai berikut

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“ALLAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT, WA ’AAFINI FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMA A’THOIT, WA QINII SYARRO MAA QODHOIT, FA INNAKA TAQDHI WA LAA YUQDHO ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.

Artinya: Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi)” (HR. Abu Daud, no. 1425; An-Nasa’i; no. 1745; Tirmidzi, no. 464. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Bacaan Lafadz Doa Qunut Sholat Witir Jika Sholat Sendirian

Bacaan Lafadz Doa Qunut Sholat Witir Jika Sholat Sendirian

Jika Anda melaksanakan sholat witir seorang diri, maka Anda bisa membaca doa qunut sesuai sunnah Rasulullah sebagaimana yang diajarkan di dalam HR. Abu Daud nomor 1425 dan An Nasa’i nomor 1745 di atas. Berikut redaksi doanya lengkap:

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“ALLAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT, WA ’AAFINI FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMA A’THOIT, WA QINII SYARRO MAA QODHOIT, FA INNAKA TAQDHI WA LAA YUQDHO ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.”

Bacaan Lafadz Doa Qunut Sholat Witir Sebagai Imam

Bacaan Lafadz Doa Qunut Sholat Witir Sebagai Imam

Jika Anda menjadi imam sholat witir berjamaah misalnya sebagai imam di masjid saat bulan ramadhan, maka ada sedikit perbedaan dalam hal cara membaca qunut. Berikut adalah redaksi lengkap doa qunut latin dan Arab dan panduan cara membacanya bagi seorang imam sholat:

اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

1. ALLAHUMMAHDINAA FIIMAN HADAIT, WA ’AAFINAA FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANAA FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LANAA FIIMA A’THOIT, WA QINAA SYARRO MAA QODHOIT.

2. FA INNAKA TAQDHI WA LAA YUQDHO ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.

Sebagai seorang imam sholat, Anda harus membaca doa qunut di atas secara jahar atau dibunyikan agar terdengar oleh makmum di belakangnya. Imam harus membaca redaksi lafadz qunut pertama secara nyaring. Selanjutnya lanjutkan bacaan doa pada lafadz qunut nomor dua yang dibaca secara lirih.

Terkait perbedaan cara membaca doa qunut ini bisa dilihat di dalam kitab Al Majmu’ yang ditulis oleh Imam Nawawi.

Keterangan singkat mengenai hal ini karena terjemahan doa qunut pertama berisi doa yang ditujukan untuk kebaikan seluruh kaum muslimin sementara bagian keduanya adalah pujian yang ditujukan kepada Rabbul ‘Alamin.

Jamaah disunnahkan untuk mengaminkan qunut bagian pertama sementara bagian keduanya tidak perlu diaminkan. Setelah membaca lafadz doa qunut lengkap selanjutnya imam dapat menutupnya dengan membaca sholawat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Tiga  Macam Doa Qunut

Tiga  Macam Doa Qunut

Doa qunut dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan waktu membacanya dan alasannya. Qunut tersebut terdiri dari qunut nazilah, qunut subuh dan qunut witir.

1. Qunut Subuh

Ulama yang menganjurkan untuk membaca qunut subuh berpedoman kepada hadist dari Imam Al Baihaqi, melalui jalur Ibnu Abbas radiallahu anhu bahwanya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah mengajari para sahabat bacaan untuk qunut saat sholat subuh.

ـ وَلِلْبَيْهَقيِّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما كَانَ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم يُعَلِّمُنَا دُعَاءً نَدْعُو بِهِ في الْقُنُوتِ مِنْ صَلاَةِالصُّبْحِ..

Menurut Imam Al-Baihaqi dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami doa agar kami baca dalam qunut Shubuh. [HR. Al-Baihaqi, 2:209, 2:210.]

Sebagian ulama beranggapan bahwa sanad hadits ini dhaif sebagaimana yang tercantum di dalam kitab Minhah Al-‘Allam. Oleh karena itu beberapa alim ulama tidak mengambil hadis ini sebagai rujukan untuk membaca doa qunut ketika subuh.

Selain hadis di atas, hadis lain yang sering digunakan sebagai dalil untuk membaca qunut subuh adalah hadis riwayat Ahmad dari Anas bin Malik radiallahu anhu yang menceritakan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam selalu qunut ketika sholat Subuh hingga beliau meninggal dunia.

Ulama mazhab yang mengambil pendapat adanya doa qunut subuh adalah ulama dari kalangan Imam Malik dan Imam As-Syafii. Ulama dari kedua mazhab ini berpendapat bahwa membaca qunut saat subuh hukumnya adalah sunnah.

Sementara Imam Ahmad berpendapat bahwa tidak ada yang namanya qunut subuh. Doa qunut hanya dibaca ketika kaum muslimin ditimpa musibah besar, selain wabah penyakit. Imam dari mazhab Hanafi memandang bahwa qunut subuh bukanlah merupakan sunnah dalam sholat.

Hal ini dikarenakan Rasulullah hanya melakukan qunut subuh selama satu bulan saja itupun disebabkan adanya musibah yang menimpa kaum muslimin dari musuh-musuh Islam.

Ulama mazhab Syafi’i berpendapat bahwa qunut subuh hukumnya sunnah ab’ad yang apabila tertinggal maka harus diganti dengan sujud sahwi. Sementara itu mazhab Maliki berpandangan bahwa qunut subuh cukup dibaca sirr atau pelan saja.

Di Indonesia sendiri, salah satu ormas islam yang dikenal sering mengamalkan qunut subuh adalah Nahdlatul Ulama. Redaksi doa qunut NU sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam kepada cucu beliau Hasan bin Ali.

2. Qunut Witir

Pandangan ulama mazhab Imam Asy’Syafi’i mengenai hukum qunut witir adalah sunnah dan hanya dikerjakan pada sholat witir di paruh kedua bulan Ramadhan atau sejak hari ke-15. Qunut witir dibaca di rakaat terakhir sholat witir sesudah rukuk.

Pendapat ulama dari kalangan mazhab Hanafi atau mazhab Imam Abu Hanifah berpandangan bahwa qunut witir hukumnya sunnah dan dikerjakan pada rakaat ketiga sholat witir sebelum rukuk. Sementara itu, menurut Imam Malik, lafadz doa qunut witir tidak termasuk amalan yang disunnahkan saat sholat.

Ulama dari kalangan Imam Ahmad bin Hanbal atau mazhab Hambali berpandangan bahwa hukum qunut witir adalah sunnah dan dikerjakan sesudah rukuk pada rakaat terakhir.

3. Qunut Nazilah

Dalil untuk melaksanakan qunut nazilah bisa dilihat pada berbagai kitab Shirah Nabawiyyah melalui riwayat hadis yang sangat termasyhur bahwa qunut ini dipanjatkan ketika terjadi peristiwa duka yang dialami kaum muslimin.

Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sendiri yang memanjatkan qunut nazilah terus-menerus hingga satu bulan lamanya. Hukum baca doa qunut nazilah adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Doa ini dibaca ketika kaum muslimin ditimpa oleh musibah selain wabah penyakit.

Selain hadis mengenai peristiwa sumur Ma’unah, dalil terkait qunut nazilah juga terdapat di dalam hadis riwayat Imam Bukhari serta Imam Muslim yang disampaikan oleh sahabat Abu Hurairah.

Abu Hurairah radiallahu anhu berkata bahwa apabila Rasulullah shalallahu alahi wa sallam menghendaki kebaikan untuk seseorang maupun kejelekan atas kejahatan seseorang, Baginda akan memanjatkan doa qunut sesudah rukuk.

Bacaan doa qunut nazilah dapat dipanjatkan di berbagai sholat fardhu tidak hanya sholat subuh saja. Qunut nazilah dibaca pada saat i’tidal di rakaat terakhir. Terkait lafal qunut nazilah sendiri tidak ada redaksi khususnya menurut Syekh Nawawi al Bantani.

Beliau menjelaskan bahwa kaum muslimin dapat membaca qunut yang mengandung pujian dan doa di dalamnya atau disesuaikan dengan musibah yang dialami.

Perlukah Jamaah Mengangkat Tangan Serta Mengaminkan Doa Qunut Imam?

Perlukah Jamaah Mengangkat Tangan Serta Mengaminkan Doa Qunut Imam

Seperti yang kita ketahui bahwa di antara para imam mazhab sekalipun terjadi perbedaan pendapat doa qunut. Oleh karena itu, siapapun pendapat imam yang kita ambil, ada baiknya kita tetap mengutamakan persatuan kaum muslimin mengenai persoalan ini.

Hal ini dinyatakan oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin bahwa apabila kita mengambil pendapat tidak ada qunut saat sholat subuh, namun jika kita bermakmum pada imam yang membaca qunut, maka makmum tetap wajib mengikuti imam saat qunut.

Makmum dianjurkan untuk mengaminkan doa qunut yang dibaca imam. Pendapat ini juga dinyatakan oleh Imam Ahmad. Tidak layak bagi kita kaum muslimin untuk berpecah belah hanya karena persoalan ijtihadiyah yakni permasalahan yang memang terdapat ruang untuk berijtihad di dalamnya.

Makmum dapat mengangkat tangannya untuk mengaminkan doa yang dibaca oleh imam. Meskipun Imam Ahmad berpendapat bahwa qunut subuh tidaklah disyariatkan, namun beliau memberi keringanan untuk persoalan perbedaan pendapat ini.

Keutamaan Membaca Doa Qunut

Keutamaan Membaca Doa Qunut

Meskipun para ulama 4 mazhab berbeda pendapat mengenai qunut, namun hal ini bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Makna yang ada di dalam lafadz qunut mengandung keagungan yang sangat tinggi. Dalamnya berisi permohonan doa keselamatan, rezeki, kecukupan dan perlindungan dari penyimpangan.

1. Memohon Petunjuk Kepada Allah

Keistimewaan doa qunut adalah sebagai jalan untuk kita memohon petunjuk kepada Allah. Ini merupakan inti dari bacaan qunut. Kita bisa melihatnya pada bagian pertama qunut yang berisi permohonan agar Allah subhanahu wa ta’ala selalu memberikan petunjuk kepada kita di dunia ini.

2. Meminta Agar Selalu Dilindungi Oleh Allah

Allah akan selalu mengabulkan permohonan orang yang meminta dengan ikhlas dan yakin kepada-Nya. Di dalam doa qunut terdapat lafadz yang artinya kita meminta agar Allah menyelamatkan kita dari bahaya kejahatan yang sudah Allah tentukan.

Terutama apabila doa tersebut dipanjatkan di waktu-waktu terbaik seperti ketika sholat yang mana sholat adalah momen dimana kita sebenarnya tengah “berbicara” langsung dengan Allah sebagaimana yang tertera di dalam hadis qudsi.

3. Sebagai Wasilah Menghilangkan Kekafiran di Hati Manusia

Salah satu keutamaan doa qunut adalah sebagai wasilah untuk meminta kepada Allah agar menghilangkan kekafiran pada hati manusia. Hal ini adalah pendapat dari sebagian ulama sufi’ yang memandang bahwa malapetaka negara sesungguhnya adalah karena adanya kekafiran di hati manusia.

Oleh karena itu sebagian ulama sufi tersebut menyarankan agar kaum muslimin terus membaca qunut nazilah walaupun kondisi negara sedang baik-baik saja. Sementara itu, sebagian ulama dari mazhab yang lain memandang bahwa pendapat ini kurang tepat.

Hal tersebut karena pada masa Rasulullah shalallahu alahi wa sallam juga masih banyak orang-orang kafir baik kalangan ahlul kitab maupun kaum musyrik namun beliau tidak menjadikan kondisi tersebut alasan untuk membaca qunut nazilah terus-menerus.

Meski terjadi perbedaan pendapat dalam hal fiqh, qunut sendiri memang memiliki keutamaan yang luar biasa.

4. Meminta Kesehatan Tubuh

Di dalam doa qunut yang sudah dijelaskan di atas terdapat lafadz dalam bahasa Arab “wa ‘afini fiman ‘afait“ yang artinya kita sebagai hamba meminta anugerah kesehatan sebagaimana Allah telah memberikan kesehatan kepada manusia lainnya.

5. Doa Meminta Keberkahan

Lafadz di dalam qunut memintakan keberkahan kepada Allah dari apa-apa yang sudah dianugerahkan Allah kepada manusia. Berkah adalah sesuatu yang kita inginkan dari berbagai rezeki ataupun kebaikan yang sudah Allah anugerahkan kepada manusia.

6. Meminta Segala Kebaikan di Dunia dan Akhirat

Lafadz qunut berisi segala doa yang intinya adalah permohonan kita sebagai hamba agar diberkahi dengan semua kebaikan baik di dunia dan juga di akhirat. Kita disarankan untuk menutup qunut dengan sholawat agar doa tersebu tembus ke langit.

Doa qunut ada tiga macam yakni qunut nazilah, qunut subuh dan qunut witir. Para ulama dari empat mazhab berbeda pandangan mengenai qunut. Sebagian ulama seperti kalangan Syafi’iyyah sangat menganjurkan qunut di waktu subuh dan witir setelah pertengahan Ramadhan.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar