Cara Menggunakan Pivot Forex

Radea

Salam hangat untuk Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menggunakan pivot forex. Pivot adalah salah satu tool analisis teknikal yang cukup populer digunakan oleh trader forex.

Apa itu Pivot?

Pivot adalah level support dan resistance yang dihitung berdasarkan harga tertinggi, terendah, dan penutupan pasar pada periode waktu tertentu. Pivot dapat memberikan gambaran tentang level-level penting dalam trading.

Cara Menghitung Pivot

Untuk menghitung pivot, kita membutuhkan data harga pada hari sebelumnya. Berikut rumus yang dapat digunakan:- Pivot Point (PP) = (Harga tertinggi + Harga terendah + Harga penutupan) / 3- Support 1 (S1) = (2 x PP) – Harga tertinggi- Support 2 (S2) = PP – (Harga tertinggi – Harga terendah)- Support 3 (S3) = Harga terendah – 2 x (Harga tertinggi – PP)- Resistance 1 (R1) = (2 x PP) – Harga terendah- Resistance 2 (R2) = PP + (Harga tertinggi – Harga terendah)- Resistance 3 (R3) = Harga tertinggi + 2 x (PP – Harga terendah)

Cara Membaca Pivot

Setelah pivot dihitung, kita dapat membaca level-level support dan resistance yang terbentuk. Jika harga berada di atas pivot, maka pivot menjadi level resistance pertama. Jika harga berada di bawah pivot, maka pivot menjadi level support pertama.Level-level support dan resistance yang terbentuk dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan entry dan exit posisi.

Cara Menggunakan Pivot dalam Trading

Pivot dapat digunakan dalam berbagai strategi trading. Berikut beberapa contoh penggunaannya:1. Pivot sebagai level stop lossKita dapat menempatkan stop loss di bawah level support atau di atas level resistance yang terbentuk dari pivot.2. Pivot sebagai level take profitKita dapat menentukan level take profit berdasarkan level resistance atau support yang terbentuk dari pivot.3. Pivot sebagai acuan entry posisiKita dapat membuka posisi buy jika harga berada di atas pivot dan posisi sell jika harga berada di bawah pivot.4. Pivot sebagai konfirmator arah trendJika harga berada di atas pivot, maka kita dapat menganggap bahwa trend sedang bullish. Sebaliknya, jika harga berada di bawah pivot, maka kita dapat menganggap bahwa trend sedang bearish.

Contoh Penggunaan Pivot dalam Trading

Sebagai contoh, kita akan menggunakan data harga EUR/USD pada tanggal 1 Januari 2021 untuk menghitung pivot. Harga tertinggi adalah 1.2300, harga terendah adalah 1.2200, dan harga penutupan adalah 1.2250.Dengan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya, diperoleh hasil sebagai berikut:- Pivot Point (PP) = (1.2300 + 1.2200 + 1.2250) / 3 = 1.2250- Support 1 (S1) = (2 x 1.2250) – 1.2300 = 1.2200- Support 2 (S2) = 1.2250 – (1.2300 – 1.2200) = 1.2150- Support 3 (S3) = 1.2200 – 2 x (1.2300 – 1.2250) = 1.2100- Resistance 1 (R1) = (2 x 1.2250) – 1.2200 = 1.2300- Resistance 2 (R2) = 1.2250 + (1.2300 – 1.2200) = 1.2350- Resistance 3 (R3) = 1.2300 + 2 x (1.2250 – 1.2300) = 1.2400Dari hasil tersebut, kita dapat membaca level-level support dan resistance yang terbentuk. Jika harga berada di atas pivot (1.2250), maka pivot menjadi level resistance pertama (1.2300). Jika harga berada di bawah pivot, maka pivot menjadi level support pertama (1.2200).Sebagai contoh penggunaan pivot, kita akan membuka posisi sell jika harga turun di bawah level support pertama (1.2200) dengan target profit di level support kedua (1.2150) dan stop loss di level resistance pertama (1.2300).

Kesimpulan

Pivot dapat menjadi salah satu tool analisis teknikal yang berguna dalam trading forex. Dengan menghitung pivot, kita dapat membaca level-level support dan resistance yang terbentuk dan menggunakannya sebagai acuan dalam menentukan entry dan exit posisi. Namun, penggunaan pivot sebaiknya tidak dilakukan secara terpisah, tetapi harus dipadukan dengan analisis teknikal dan fundamental yang komprehensif.Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya! Terima kasih telah membaca artikel ini, Sobat TeknoBgt!

Cara Menggunakan Pivot Forex

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar