Ulasan Rasuk (2018) yang Mampu Menembus 900 Ribu Penonton

Radea

Ulasan Rasuk (2018) yang Mampu Menembus 900 Ribu Penonton

Rasuk (2018) merupakan salah satu film horror tahun 2018 yang bisa jadi rekomendasi terbaik, bagi yang bingung mau melihat apa. Ceritanya cukup menarik sekaligus mendapatkan atensi luar biasa dari seluruh penonton.

Baca juga : 7 Film akan Tayang di 2023, Harus Masuk List Nonton

Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 900 ribu orang sudah datang ke bioskop dan melihat petualangan menyeramkan Shandy Aulia. Film tersebut mengambil seluruh kisahnya dari sebuah novel dengan judul yang sama.

Harus diakui bahwa, karya Sara Wijayanto ini memang mampu membuat bulu kuduk merinding, apalagi cara memberikan efek ketakutan cukup bagus dan berhasil. Tidak heran bila peminatnya mencapai angka seperti itu.

Berikut Sinopsis dari Film Rasuk (2018)

Berikut Sinopsis dari Film Rasuk (2018)

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pertunjukan tersebut, mari simak dulu bagaimana sinopsisnya. Ceritanya mengenai Langgir Janaka, seorang gadis yang merasa dihantui oleh ketidakbahagiaan setelah kematian ayahnya. 

Ia menjadi terisolasi sekaligus membenci semua orang. Suatu hari, Langgir serta geng Putri Sejagat yaitu Lintang Kasih, Sekar Tanjung, dan Fransisca Inggris, pergi berlibur ke villa pamannya di Karma Rinjani. 

Namun, perjalanan berubah menjadi teror saat tersesat di hutan hingga mengalami pengalaman supranatural menyeramkan. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Kumalasari, seorang wanita misterius yang mengantarkan mereka ke villa

Keadaan semakin menakutkan saat Langgir dan Abimanyu terus dihantui oleh arwah Kumalasari. Mereka harus mengungkap misteri di balik villa tersebut sekaligus menghadapi bahaya bisa saja mengancam nyawa.

Dalam perjalanan ini, rahasia kelam seluruh teman-teman Langgir terungkap, bukan hanya itu mereka harus mampu berjuang sekuat tenaga untuk bertahan hidup serta mengatasi teror supranatural yang mengintai tanpa henti.

Rasuk (2018) merupakan film menegangkan, menggabungkan elemen horror, misteri, dan supernatural dalam mengisahkan perjuangan sekelompok remaja menghadapi kekuatan jahat yang memburu mereka di sebuah villa terpencil.

Review Singkat tentang Film Rasuk

Review Singkat tentang Film Rasuk

Poin menarik dari pertunjukan karya Ubay Fox ini adalah rasa penasaran di mana sejak awal memang sudah cukup tertarik terlebih dulu melalui karya tulisan dari Sara Wijayanto.

Dua dunia yang memang pada akhirnya nanti, kalau salah dalam eksekusi akan berpengaruh besar terhadap sikap para penonton nantinya. Dengan angka 900 ribu tersebut memberikan bukti, Ubay Fox benar-benar paham. 

Tetapi, apakah benar pencapaian dari Rasuk (2018) tersebut memang karena pertunjukannya bagus, atau karena efek lain seperti rasa penasaran penonton. Mereka membaca novel Sara Wijayanto sudah langsung jatuh cinta. Berikut ini adalah beberapa ulasan yang perlu Anda ketahui sebelum melihatnya

  1. Premisnya sudah Benar Sayang Hasilnya Kurang

Bila melihat dari keseluruhan dan ditarik ke belakang maka, premisnya sangat bagus sebenarnya. Jika ingin menceritakan mitos Karma Rinjani, sebagai titik awal merupakan langkah tepat. Sayangnya, penyajian plot-plot tumpang tindih.

Lebih cenderung memaksakan dan harus, bisa dikatakan saat melakukan riset. Tim Rasuk (2018) mengalami kebuntuan di tengah jalan. Jadi ide awalnya sudah tersusun bagus, tengah jalan seperti terjadi kebuntuan.

Artinya Inti cerita tidak bisa tersampaikan kepada penonton mulai dari narasi pembuka hingga akhir film. Cerita bagus harus punya kesinambungan satu dengan lainnya, sehingga menciptakan hubungan sebab dan akibat.

Sayang sekali dalam Rasuk (2018), motivasi tokoh dengan hubungannya mitos tersebut terkesan pemaksaan karena, sudah akhir waktu. Poin paling menyedihkan terjadi pada kisah Langgir, jauh dari sempurna.

Seharusnya, cerita mengenai dirinya serta pengangkatan mitos punya benang merah. Jadi penonton paham dan lebih empati kepada tokoh ini. Hanya saja, sepanjang durasi sepertinya, semua itu sulit menemukannya.

Kisah hidup seorang tokoh sebenarnya mampu membangun sebuah empati. Sayangnya langkah tersebut seakan dikesampingkan oleh seluruh tim Rasuk (2018). Jadi setelah keluar bioskop biasa saja, tidak ada kenangan sama sekali.

Hal selanjutnya, ketika ada kesempatan untuk membenahinya adalah menceritakan sedikit mengenai kisah Kumalasari. Sebab akibat mengapa dia harus seperti itu. Bukan hanya memangkas waktu dengan bercerita melalui dialog saja.

  1. Mungkin Ini yang Jadi Alasan

Dalam menilai sebuah film bukan hanya berdasarkan cerita saja, melainkan ada beberapa faktor lain, seperti sinematografi sampai scoringnya seperti apa. Inilah jadi salah satu alasan mengapa 900 ribu didapatkan.

Adegan pembuka di buka cukup memukau, dengan sebuah optimisme sangat tinggi. Walaupun sedikit membingungkan mengapa, film horror harus seperti itu, tetapi keindahan pemandangan gunungnya memang terlihat menakjubkan.

Langgir, Inggrid, Sekar dan Lintang berputar sekaligus berjalan melewati hutan menuju mansion, juga menunjukkan keindahan di sana. Jalur pendakian, pepohonan rindang, dan kebun anggur yang mengelilingi hutan menambah suasana mencekam.

Sudut dan teknik pengambilan gambar juga sangat mumpuni, artinya tidak ada gambar yang terasa mengganggu atau tidak nyaman. Sebuah pola kameranya memang cukup mengesankan, patut diacungi jempol.

Sutradara dan sinematografer cenderung memotret sudut lebar daripada mengandalkan close-up. Ini bisa disebut sangat aman, sehingga penonton bisa melihat secara detail apa yang terjadi di Rasuk (2018).

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar