Ratib Al Hadad PDF Lengkap Arab, Latin dan Terjemahnya

Radea

Ratib Al Hadad PDF Lengkap Arab, Latin dan Terjemahnya

radea.co – Dzikir secara bahasa artinya adalah mengingat Allah. Oleh karena itu Allah sangat menyukai siapa saja dari hamba-hamba Nya yang sering berdzikir mengingat-Nya.  Bacaan dzikir bisa mengikuti apa-apa yang dicontohkan Rasulullah shalallahu alahi wa sallam atau dzikir yang disusun ulama seperti ratib al hadad.

Dzikir yang dicontohkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam disebut sebagai dzikir ma’tsur. Contoh dzikir yang dicontohkan Baginda adalah dzikir yang biasa kita baca pagi dan petang. Sementara dzikir yang disusun ulama biasanya didasarkan kepada ayat Al Quran dan juga dzikir yang diajarkan Baginda Nabi.

Ratib al hadad adalah dzikir yang disusun oleh ulama besar bernama Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad, seorang ulama asal Hadramaut pada abad ke 11 Hijriah. Dzikir ini biasa diamalkan di pesantren karena punya banyak keutamaan dan manfaat luar biasa bagi kehidupan dunia dan akhirat.

Pengertian Ratib

Pengertian Ratib

Apa itu ratib al hadad? Untuk menjawab pertanyaan ini maka pertama-tama kita harus memahami arti ratib terlebih dahulu.

Ratib atau ratiban merupakan istilah yang sudah lumrah di kalangan kaum muslim tanah air terutama yang memiliki latar belakang pesantren. Ratib diambil dari kata rotaba yartubu rotban yang artinya secara bahasa adalah diam, tetap atau tidak bergerak.

Sehingga arti kata ratib secara istilah adalah penjagaan untuk melindungi segala sesuatu maupun penjagaan untuk manusia yang dilakukan secara rutin. Sebenarnya ada beberapa jenis ratib yang disusun oleh banyak ulama ahlus sunnah wal jamaah di seluruh dunia.

Namun ratib al hadad adalah ratib yang paling termasyhur di antara ratin lainnya. Di Indonesia sendiri, ada setidaknya 3 jenis ratib yang populer yakni ratibul hadad, ratib al athas dan ratib al idrus.

Ulama besar Alwi al Haddad mengartikan ratib sebagai kumpulan berbagai ayat-ayat Al Quran serta rangkaian kalimat dzikir yang bisa diucapkan atau diwiridkan berulang-ulang. Tujuan mewiridkan ratib adalah untuk semain mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Banyak kaum muslimin yakin bahwa apabila kita rutin melisankan dzikir kepada Allah maka iman dan aqidah tauhid kita pun akan semakin mantap.

Sejarah Dzikir Ratib al Haddad

Sejarah Dzikir Ratib al Haddad

Penulis ratib al hadad adalah Habib ‘Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad, seorang ulama besar asal Hadramaut. Nama ratib diambil dari nama ulama yang menyusun dzikir tersebut. Beliau menyusun ratib di tempat kelahirannya di Hadramaut.

Beliau menyusun ratib karena diminta oleh salah seorang muridnya yakni Amir dan keluarga Bani Sa’ad. Sejarah ratib al hadad dimulai ketikaaliran sesat sedang merajalela di kampung Amir sehingga membuat Amir pun resah.

Ia memutuskan untuk menemui Habib Abdullah dan meminta agar dibacakan dzikir yang bisa mereka amalkan untuk mencegah mereka dari kesesatan dan menyelamatkan diri para penduduk.

Habib Abdullah bin Alwi lantas menyusun ratib al hadad dan kemudian pertama kali dibacakan di kampung Amir di kota Syibam. Sebelumnya Amir sudah mendapat izin dan ijazah dari gurunya untuk membacakan ratib tersebut.

Selanjutnya ratib kemudian dibacakan di Masjid al Hawi yang terletak di kota Tarim di tahun 1661 M atau 1072 H. Ratibul hadad biasa dibaca sesudah shalat isya secara berjamaah. Ketika bulan Ramadhan, jamaah membaca ratib ini sembari menunggu masuknya sholat Isya dan tarawih.

Habib Abdullah bin Alwi menyusun ratib ini dari beberapa ayat-ayat Al Quran dan dzikir yang dibaca oleh Rasulullah shalallahu alahi wa sallam.

Ayat dan lafadz dzikir yang dikumpulkan tersebut memiliki keutamaan berupa permohonan keselamatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar dijauhkan dari berbagai kesesatan yang berkembang di masyarakat.

Tatkala Habib Abdullah bin Alwi sedang menunaikan ibadah haji di Mekah dan Madinah, beliau pun mulai memperkenalkan ratib tersebut. Hal itu merupakan awal mula dzikir ini berkembang di daerah-daerah lain di luar Hadramaut.

Kumpulan Bacaan Ratib Al Hadad Lengkap

Kumpulan Bacaan Ratib Al Hadad Lengkap

Untuk memudahkan siapa saja yang ingin mengamalkan dzikir ini di waktu malam setelah sholat Isya, artikel ini sudah merangkum susunan ratib al hadad lengkap. Ratib ini disusun dari ayat al Quran di bagian awal kemudian dilanjutkan dengan dzikir yang dianjurkan Nabi Muhammad shalallahu alahi wa sallam.

1. Surah al Fatihah yang berkedudukan sebagai tawasul ratib al hadad yakni sarana yang membuka permintaan dan permohonan doa kita kepada Allah agar terkabul. Apalagi al Fatihah merupakan Ummul Qur’an atau induk al Qur’an yang mana seluruh surah terangkum di dalam surah yang agung ini.

2. Membaca surah Al Baqarah ayat 255 atau disebut Ayat Kursi

3. Membaca surah Al Baqarah ayat 284 sampai 286

4. Membaca surah al Ikhlas dibaca berulang sebanyak 3 kali

5. Membaca surah Al Falaq sebanyak satu kali

6. Membaca surah An Nas sebanyak satu kali

7. Selanjutnya baca dzikir dan doa yang diajarkan Rasulullah shalallahu alahi wa sallam di dalam hadis shahih. Berikut bacaan ratib al hadad latin dan artinya

. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Tiada Tuhan Melainkan Allah, Yang satu dan tiada sekutu bagi- Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu  (3X)

8. Membaca dzikir yang di dalamnya mengandung kalimat tasbih, takbir, tahmid dan tahlil. Dzikir ini merupakan dzikir yang paling dekat di sisi Allah subhanahu wa ta’ala

سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar. (3X)

9. Membaca dzikir yang memiliki keutamaan berupa bacaan dzikir yang mudah di lidah namun berat pahalanya di sisi Allah karena Allah subhanahu wa ta’ala sangat menyukai bacaan dzikir tersebut.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ

Maha suci Allah segala puji khusus bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung. (3X)

10. Di dalam Al Quran Allah memerintahkan hamba-hamba Nya agar memohon ampunan kepada Allah karena Allah bersifat Maha Pengampun dan Maha Pengasih

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Ya Allah ampunlah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. (3X)  

11. Di dalam Al Qur’an surat Al Ahzab: 56 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman bahwa Allah dan malaikat-malaikat Nya bershalawat atas Nabi Muhammad shalallahu alahi wa sallam.

Allah juga memerintahkan hamba-hamba Nya yang berfirman agar bershlawat kepada Nabi Muhammad serta mengucapkan salam penghormatan dengan sepenuhnya.

Di dalam sebuah hadis shahih Rasulullah shalallahu alahi wa sallam berkata bahwa siapa saja yang bersholawat atas Beliau maka Allah akan bersholawat kepadanya 10 kali.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Ya Allah, cucurkan selawat ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan selawat ke atasnya dan kesejahteraan-Mu.    (3X)

12. Kita dianjurkan untuk rutin membaca dzikir ini 3 kali agar terlindung dari segala malapetaka. Hal ini termaktub di dalam HR. Abu Dawud dan juga HR. At Tirmidzi

 أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَق

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya. (3X)

13. Doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam berikut ini memiliki faedah untuk menjauhkan diri dari segala bencana dan kesakitan. Kita dianjurkan untuk membaca doa tersebut di waktu pagi serta sore sebanyak 3 kali.

بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ

Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)

14. Kita disarankan untuk merutinkan doa yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad shalallahu alahi wa sallam berikut ini pada pagi dan sore hari. Siapa saja yang rutin membacanya dijamin masuk surga.

رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا

Kami ridha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami. (3X)

15. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radiallahu anhu pernah berpesan agar membaca dzikir di bawah ini apabila kita ingn pergi keluar negeri dalam rangka berniaga atau urusan lainnya.

Dzikir di bawah ini dibaca agar kita selalu terjaga oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan berada di jalan yang benar. Hal ini karena seluruh perbuatan harus dimulai dengan bismillah dan diakhiri dengan alhamdulillah.

بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ اللهِ

Dengan Nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak Allah. (3X)

16. Kita dianjurkan di berbagai ayat Al Quran dan hadis shahih untuk sering bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala dosa yang sering kita lakukan.

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa orang yang bertaubat merupakan kekasih Allah. Jika kita sering bertaubat maka kita ibarat orang yang tidak memiliki dosa.

آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا

Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada Allah batin dan zahir. (3X)

17. Di dalam Al Quran surah An-Nisa ayat 106 kita dianjurkan untuk sering memohon ampunan kepada Allah dengan penuh keyakinan. Kita harus yakin bahwa Allah itu Maha Mengasihi dan Maha Pengampun.

يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا

Ya Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada kami. (3X)

18. Al Quran di surah Ali Imran ayat 19 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dengan sangat tegas bahwa satu-satunya agama yang dirihoi di sisi Allah hanyalah agama Islam. Sehingga doa di bawah ini harus dipanjatkan dengan setulus hati agar kita dimatikan dalam kondisi memeluk Islam dan bertakwa.

ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ

Wahai Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam agama Islam . (7X)

19. Bacalah doa di bawah ini sebanyak 3 kali karena berdasarkan hadis Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa siapa saja yang tidak bisa mengalahkan musuhnya, maka mereka dianjurkan untuk membaca doa ini.

Di dalam doa tersebut kita memuji Allah sebagai satu-satunya Dzat yang Maha Kuat dan Maha Gagah maka hanya kepada-Nya sajalah kita meminta perlindungan. Dengan memanjatkan doa tersebut maka kita tidak akan dapat dicederai oleh musuh.

ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ  إَكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ

Wahai Tuhan yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim. (3X)

20. Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Darda’ radiallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah berkata mengenai seorang mukmin yang berdoa untuk kaumnya.

Beliau berkata bahwa seorang mukmin yang memanjatkan doa kebaikan untuk kaum muslimin, maka orang tersebut juga akan didoakan oleh malaikat yang berkata “Sama juga untukmu”.

أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ

Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka menggangu. (3X)

21. Dzikir di bawah ini berisi pujian dan pengagungan terhadap sifat-sifat Allah yang terkandung di dalam Asmaul Husna. Di dalam Al Quran Allah berfirman agar manusia menyeru Allah dengan nama-nama (Asmaul Husna) yang kita inginkan karena Allah memiliki banyak nama yang mulia dan juga baik.

Kita juga diminta untuk tidak menyaringkan atau memelankan bacaan doa dan sholat namun pilih yang di antaranya.

. يـَا عَلِيُّ   يـَا كَبِيْرُ  يـَا  عَلِيْمُ  يـَا قَدِيْرُ

يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُيـَا لَطِيْفُ  يـَا خَبِيْرُ

Wahai Tuhan Yang Maha Mulia, lagi Maha Besar, Yang Maha Mengetahui lagi Sentiasa Sanggup, Yang Maha Mendengar lagi Melihat. Yang Maha Lemah-Lembut lagi Maha Mengetahui (3X)

22. Di dalam hadis riwayat Abu Dawud yang disampaikan oleh Anas bin Malik radiallahu anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah berkata tatkala mendengar seseorang sedang berdoa kepada Allah. Orang tersebut menyebutkan nama-nama Allah yang terkandung di dalam Asmaul Husna.

Mendengar doa orang tersebut, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam lantar berkata bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa orang tersebut karena Allah senang apabila seorang hamba memujinya dengan Asmaul Husna.

ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ

Wahai Tuhan yang melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya.      (3X)

23. Hendaklah kita selalu bertaubat memohon ampunan kepada Allah. Permohonan tersebut haruslah dilandaskan kepada keyakinan akan Asma Allah bahwa Allah itu Maha Pengamun dan Maha Penyayang setiap makhluknya.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ

Aku memohon keampunan Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon keampunan Allah dari sekalian kesalahan. (4X)

24. Kalimat pengakuan akan keesaan Allah yakni La ilaha illallah adalah kalimat tauhid yang menjadi kunci surga.

Hadis riwayat sahabat Abu Dzar Al Ghifari, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah berkata bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan memasukkan seseorang ke neraka apabila orang tersebut mengucapkan lafadz tauhid berikut hingga berulang kali.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

Tiada Tuhan Melainkan Allah  (50X)

24. Selanjutnya membaca sholawat atas Baginda Nabi Muhammad shalallahu alahi wa sallam. Panjatkan juga doa terbaik terhadap keluarga Rasulullah, sahabat, tabi;in, tabiut tabi’in dan juga semua orang yang terus mengikuti risalah yang Baginda tinggalkan hingga Yaumil Akhir.

. مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Muhammad Rasulullah, Allah Mencucurkan Selawat dan Kesejahteraan keatasnya dan keluarganya. Moga-moga dipermuliakan, diperbesarkan, dan diperjunjungkan kebesarannya. Serta Allah Ta’ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian tabi’in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih daripada yang mengasihani.

25. Terakhir ditutup dengan dzikir meminta keridhoan Allah dan surga-Nya yang diajarkan Rasulullah shalalallahu alaihi wa sallam.

Di dalam sebuah hadis dikatakan bahwa siapa saja yang meminta surga kepada Allah sebanyak 3 kali maka surga akan menjawabnya dengan mendoakan orang tersebut agar Allah mengizinkannya memasuki surga.

. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keredhaan dan syurga-Mu; dan kami memohon perlindungan-Mu dari kemarahan-Mu dan api neraka.  (3X)

Bacaan ratib al hadad Arab bisa diamalkan setidanya satu kali dalam sehari semalam dan hal tersebut sudah mencukupi, hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Abu Bakar bin Ahamad al Imdad. Waktu paling disarankan untuk membacanya adalah setelah sholat isya.

Keutamaan Membaca Dzikir Ratib al Haddad

Keutamaan Membaca Dzikir Ratib al Haddad

Ratib yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alawi bin Muhammad al Haddad ini disusun dengan sangat cermat dan teliti menggunakan sumber al Quran dan hadis yang memiliki keistimewaan. Oleh karena itu, ada banyak keutamaan ratib al hadad yang dapat diperoleh oleh mereka yang rutin membacanya.

1. Wasilah untuk Mendekatkan Diri Kepada Allah

Ratib al hadad merupakan salah satu bentuk dzikir yang memiliki keistimewaan berupa dapat mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya apabila hamba tersebut ikhlas saat membaca dzikir tersebut.

Dzikir sendiri adalah mengingat Allah sehingga kita sebagai kaum muslim memang diharuskan rutin berdzikir. Tentu akan lebih baik apabila dzikir yang sering kita baca adalah dzikir yang diambil dari ayat-ayat Al Quran dan hadis yang berisi doa kebaikan.

Oleh karena itu, ratib dari Habib Abdullah bin Alawi ini bisa kita gunakan sebagai sarana untuk lebih dekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

2. Dapat Menenangkan Jiwa

Salah satu manfaat berdzikir mengingat Allah setiap waktu adalah dapat menenangkan jiwa. Tenangnya jiwa juga terdiri dari tenangnya hati dan juga pikiran.

Tuma’ninah bisa terwujud karena seorang hamba memfokuskan ingatannya kepada Allah semata. Sehingga kapan saja dia mengalami permasalahan dia akan menyerahkan solusinya kepada Allah.

3. Penjagaan Allah dari Segala Siksaan dan Cobaan

Salah satu faidah dari rutin membaca ratib al hadad adalah Allah akan menjaga kampung atau negaranya dari berbagai cobaan dan juga siksaan. Allah juga akan menjaga orang tersebut dan keluarganya dari bahaya yang datang akibat hewan buas, racun, reptil dan hewan berbahaya yang lain.

Penjagaan Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Sempurna bisa kita dapatkan mengingat salah satu doa yang ada di dalam ratib al hadad memiliki faidah berupa perlindungan dari segala malapetaka. Mengenai perlindungan dari berbagai malapetaka ini bisa kita lihat dari hadist Abu Dawud dan Tirmidh berikut ini:

Rasulullah s.a.w. bersabda:  “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”

4. Bertambahnya Kebaikan untuk Rumahnya

Keistimewaan lain dari bacaan dzikir ratib al hadad adalah mereka yang membaca dzikir ini secara rutin akan mendapat tambahan barokah, kekayaan dan juga kebaikan di dalam rumahnya.

Berbagai ayat Al Quran dan doa yang dihimpun di dalam ratib memiliki keutamaan berupa faedahnya yang besar dari segi keberlimpahan rezeki.

Dengan rutin berdzikir dan memanjatkan doa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka Allah yang Maha Kaya dan Maha Pemberi Rezeki akan melimpahkan kita segala rezeki dari langit dan bumi.

5. Mendapat Akhir yang Husnul Khotimah

Di dalam ratib al hadad terkandung berbagai pujian-pujian terbaik dan mulia yang ditujukan kepada Allah semata. Ada banyak doa dan dzikir di dalam ratib yang kandungannya adalah memintakan kita akhir hidup yang baik atau husnul khotimah.

Selain itu, dzikir di dalam ratibul hadad juga berisi pengakuan akan keimanan kita kepada Allah dan Hari Akhirat.

Hadis dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menyatakan bahwa apabila seseorang membaca salah satu dzikir yang beliau ajarkan di waktu sore kemudian orang tersebut meninggal di pagi harinya, maka ia pasti penghuni surga.

Sementara jika orang tersebut membaca dzikir tersebut di waktu pagi dengan penuh keikhlasan karena Allah dan meninggal di waktu sorenya maka orang tersebut pasti termasuk penghuni surga.

6. Memperoleh Keberkahan

Banyak orang menggunakan ratib al hadad sebagai sarana untuk memperoleh keberkahan yang berlimpah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Keberkahan dalam hidup di dunia dan akhirat hanya dapat kita peroleh jika kita berserah diri kepada Allah semata.

Keberkahan dalam hidup tidak selalu berbentuk materi atau uang semata namun juga kesehatan, umur yang panjang, kebahagiaan dan ketenangan di keluarga.

7. Membentengi Diri Dari Berbagai Keburukan

Pengertian ratib al hadad sebagai kumpulan dzikir dan doa yang bersumber dari ayat Al Qur’an dan hadis bermanfaat untuk membentengi setiap insan dari bisikan jin dan juga setan. Di dalam ratib yang disusun Habib Abdullah bin Alwi terdapat bacaan Ayat Kursi setelah al Fatihah.

Sebagaimana yang lumrah diketahui masyarakat bahwa ayat kursi memiliki fungsi sebagai tameng penjaga terbaik dari berbagai keburukan dan kejahatan. Ayat Kursi sangat dianjurkan untuk dibaca karena dapat mencegah kita dari kejahatan yang bersumber dari jin dan setan.

8. Membentuk Karakter Spiritual yang Kokoh

Salah satu manfaat yang luar biasa dari rutin membaca ratib al hadad adalah dapat membentuk karakter spiritual yang sangat kokoh dalam jiwa setiap muslim. Banyak kaum muslimin yang mengaku mereka mendapat ketenangan jiwa yang jauh lebih baik ketika merutinkan membaca dzikir setiap harinya.

Dzikir ratib al hadad di dalamnya berisi pujian kepada Allah subhanahu wa ta’ala akan mendekatkan hamba kepada Rabbnya. Selain itu mereka juga akan merasa jiwanya lebih terisi oleh kedamaian spiritual. Sesuatu yang tidak akan dirasakan oleh manusia yang jauh dari Tuhannya.

9. Dapat Selalu Mengambil Pelajaran dan Peringatan

Berdzikir mengingat Allah artinya kita sebagai hamba-Nya dapat selalu mengambil ibrah atau hikmah sebuah kejadian. Ibrah atau hikmah tersebut diberikan oleh Allah kepada siapa saja yang Allah kehendaki.

Siapa saja dari hamba-Nya yang Allah kehendaki diberi hikmah dan pelajaran sesungguhnya orang tersebut telah mendapatkan kebaikan yang sangat banyak. Hal ini sebagaimana yang Allah subhanahu wa ta’ala jelaskan di dalam Quran surah Al Baqarah ayat 269.

10. Melepaskan Diri Dari Kelalaian

Dengan rutin membaca ratib al hadad, sesungguhnya seseorang sudah melepaskan diri dari ragam kelalaian hati. Berdzikir akan mampu menghadirkan perasaan hati yang terus dibersamai oleh al Haqq, Allah subhanahu wa ta’ala.

Di dalam dzikir ratib al hadad kita akan selalu mengulang-ulang lafadz al jalalah (Allah), hukum-Nya, sifat-Nya, perbuatan-Nya dab sebagainya.

Apakah Membaca Ratib Al Hadad Hukumnya Sesat?

Apakah Membaca Ratib Al Hadad Hukumnya Sesat

Pada masa sekarang, ada sebagian orang dari kalangan kaum muslimin menuduh adanya kesesatan ratib al hadad. Terkait tuduhan tersebut maka kita harus menilai dan menganalisanya secara objektif.

Ratib yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alwi ini sebenarnya bersumber dari ayat-ayat Al Quran dan juga hadis Rasulullah shalallahu alahi wasallam. Di dalamnya ayat-ayat Quran, doa, dan asma Allah dipilih sedemikian rupa yang saling berkaitan.

Setiap doa di dalam ratib al hadad diambil dari hadist yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alahi wa sallam. Setiap doanya dianjurkan untuk dibaca sebanyak tiga kali karena tiga adalah bilangan ganjil (witir) yang disukai Allah.

Penyusun ratib al hadad memilihkan bacaan dzikir-dzikir yang pendek agar memudahkan umat untuk menghapalnya. Dzikir tersebut dianjurkan untuk dibaca berulang kali terutama setelah sholat Isya.

Terkait dengan hukum mengamalkan doa yang diajarkan ulama, Imam Nawawi di dalam kitabnya Al Adzkar mengatakan bahwa para ulama menganjurkan agar kita umat Islam rutin membaca doa yang diajarkan para sahabat dan juga generasi tabi’in.

Kaum muslimin juga dianjurkan untuk rajin membaca doa yang diajarkan ulama generasi tabi’ut tabi’in dan generasi setelahnya. Oleh karena itu, bisa kita tarik kesimpulan bahwa mengamalkan doa yang pernah diajarkan oleh sahabat, generasi tabi’in, tabi’ut tabi’in dan ulama setelahnya adalah mubah atau boleh.

Apalagi ratib al hadad merupakan bacaan dzikir yang lafadznya diambil langsung dari al Quran dan hadis shahih.

Ratib al hadad merupakan salah satu bentuk amalan dzikir yang disarikan dari berbagai ayat-ayat Al Quran dan juga doa yang bersumber dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Melantunkan dzikir ini secara rutin memiliki banyak keutamaan terutama untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar