Pesawat Aerotek X1 Ciptaan dalam Negeri

Radea

Pesawat Aerotek X1 Ciptaan dalam Negeri

Di tangan orang yang cerdas dan kreatif, segala sesuatu bis terwijut seperti pesawat Aerotek X1. Seperti telah dilakukan oleh warga di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga : Mengenal Teknologi Haptics serta Beragam Manfaatnya

Warga setempat telah membuat terobosan teknologi yaitu menciptakan pesawat terbang swayasa dengan bahan baku 90 persen asalnya dari produk buatan dalam negeri.

Tidak seperti pesawat lainnya, Aerotex X1 jenis ini dinamai ultralight tidak memakai avtur sebagai bahan bakar. Melainkan menggunakan bahan bakar pertalite atau bisa juga memakai pertalite.

Mengenal Pesawat Aerotek X1dari Temanggung

Mengenal Pesawat Aerotek X1dari Temanggung

Pesawat satu ini perupakan rakitan atau buatan anak bangsa yang pertama kali terbang di Lanud Adisutjipto. Kegiatan penerbangan pertama tersebut diadakan sekaligus dengan Gathering FASI DIY.

Bersama dengan awak media yang berada di JFC atau Hanggar Jogja Flying Club. Aerotex X-1 ini dibangun kurang lebih 9 bulan di Temanggung Desa Rejosari Selopampang.

Kendati tidak terlalu canggih dari teknik priduksi tingkatan pabrikan, warga tersebut hanya memakai peralatan sederhana dan seadanya saja.

Sudiro sebagai ketua dari Tim Produksi tersebut, latar belakang dibuatnya pesawat Aerotek X1 awalnya karena adanya dukungan dari pihak landasan yang ada di Kecamatan Kaloran.

Hal ini membuat mereka memberanikan diri mencoba membuat sendiri pesawat terbang melalui desain yang dipelajari dari internet dengan tema cukup sederhana.

Menggunakan bahan dari Indonesia tujuannya ialah guna meningkatkan pemakaian produk dalam negeri. Seperti bahan aluminium yang spesifikasi digunakan mesin rotax biasa dipakai untuk motor.

Adapun projeck pada pembuatan pesawat Aerotek X1 berada di bawah naungan pembinaan Dispotdirga Lanud Adisutjipto. Lanut Adisutjipto dalam hal ini sebagai ketua dari FASI DIY.

Dalam dekade terakhir terkhusus di Yogyakarta menunjukkan kemajuan sangat pesat pada perkembangan olahraga Dirgantara tersebut. Baik dalam bidang olahraga atau bagian wisata Dirgantara.

Oleh karena itu warga setempat mengundang rekan media sebagai ajang promosi oleh raga kedirgantaraan terutama yang ada di Yogyakarta agar dikenal luas oleh masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan juga sosialisasi terkait FASI atau Federasi Aero Sport Indonesia oleh Dispotdirga Lanud Adisutjipto AYOR Nav Prasetyo.

Sejarah Pesawat Buatan Indonesia yang Pertama

Sebelum pesawat Aerotek X1, perlu Anda ketahui bahwa buatan Indonesia pertama ialah N250. Pembuatan tersebut menjadi program yang di dilaksanakan oleh pemerintah yaitu Kementerian Riset dan Teknologi.

Menteri Riset dan Teknologi BJ Habibie membuat dengan mimpi sangat besar agar negara Indonesia secara geografis dapat terhubung melalui udara.

Biaya yang dikeluarkan negara untuk pelaksanaan program ditanggung oleh tambahan partisipasi negara dan bantuan langsung dari subsidi.

Pesawat N250 yang semula didesain berkapasitas 30 penumpang, kemudian diubah menjadi 50 penumpang. N250 ini dilengkapi dengan spesifikasi mesin turboprop ganda Allison AE 2100C bertenaga 2439 KW total enam baling-baling.

Buatan Indonesia ini dapat terbang dengan kecepatan tertinggi 610 km/jam dan kecepatan ekonomis 555 km/jam. Selain pesawat Aerotek X1, ketinggian N250 adalah 25.000 kaki dengan jangkauan 2040 km.

Pada 1989 N250 telah dipresentasikan di Paris Prancis tepatnya pada Air Show di Le Bourget, oleh Mr. B.J. habibi. Pada 1994, prototipe N250 Gatotkaca kapasitas 50 penumpang digulirkan dari hanggar.

Kode N yang digunakan berarti “Nusantara”, sedangkan kata “Gatotkaca” berarti pemberian Presiden Soeharto untuk prototipe pertama N250 tersebut.

Presiden Soeharto juga menamai tiga prototipe N250 berikutnya, yakni Krincingwesi, Putut Guritno dan Koconegoro. Saat itu diharapkan industri pesawat terbang mencatat kejayaan dirgantara Indonesia.

Selain pesawat Aerotek X1, penerbangan perdana dioperasikan di Bandara Husein Sastranegara dan dihadiri oleh Presiden Soeharto, Ibu Tien, Wakil Presiden Try Sutrisno dan Ibu Tuti.

Ribuan orang menyaksikan penerbangan pertama N250 yang juga disiarkan secara langsung oleh TVRI. Diterbangkan oleh pilot Erwin Danuwinata dan berhasil lepas landas.

Perkembangan Pesawat Terbang di Dunia

Perkembangan Pesawat Terbang di Dunia

Memang ada banyak peneliti atau penemu pesawat, namun Wright mempelopori penemuan yang lebih luas tidak diragukan lagi. Berikut beberapa penemuan pesawar diantaranya:

1. “Phoenix” oleh Ibnu Firnas (852)

Berbekal peralatan sederhana bentuk elang yang diikatkan pada jubah sutra serta bingkai dari kayu, Ibnu Firnas menuruni bukit di Cordoba (Spanyol) musim gugur tahun 852, disaksikan penyair Moomin Ibnu Sa’id.

2. Glider Tahun 1050

Penerbangan selain pesawat Aerotek X1 Indonesia, penerbangan tahun 1050 tidak terlalu berhasil. Seorang pendeta dari Malmesbury, Inggris, dua abad setelah Firnas, menyempurnakan rencana tersebut.

Dengan menambahkan bagian ekor, ia menyebut alat itu melayang atau glider. Ia berhasil terbang pada jarak 200 meter dari menara gereja selama 15 menit.

3. Ornithopter Tahun 1488

Pada tahun 1488 ditemukan oleh Leonardo da Vinci ilmuwan Italia. Konsep ini disebut dengan ornithopter. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani ornito, yang berarti burung, dan pteron, artinya sayap.

Peralatan tersebut menggunakan cara kerja sayap burung dan serangga. Da Vinci berpikir bahwa manusia cukup berat jika hanya dibawa dengan sayap yang kuat.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar