Pahami Tata Cara Haji Hingga Rukun Sebelum Menunaikannya

Radea

Pahami Tata Cara Haji Hingga Rukun Sebelum Menunaikannya

radea.co – Mempelajari tata cara haji sebaiknya secara lengkap sebaiknya Anda lakukan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Walaupun sudah pasti agen juga akan mengajarkannya, tetapi tidak ada salahnya jika cari informasi detail mengenainya.

Baca juga : Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadan Lengkap

Perlu Anda ingat juga, menunaikan ibadah ini bukanlah hal yang mudah. Selain dari segi biaya, kemauan yang kuat juga diperlukan untuk mengerjakannya dengan baik. Itulah mengapa perlu persiapan memadai dalam melaksanakannya.

Bersumber dari NU online, artikel kali ini akan kami bahas mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji. Termasuk juga Kami uraikan mengenai rukun, wajib, hingga sunah ibadah tersebut.

Ketahui Rukun dan Wajib Sebelum Tata Cara Haji

Ketahui Rukun dan Wajib Sebelum Tata Cara Haji

Perbuatan yang wajib Anda laksanakan serta tidak dapat digantikan, misal dengan bayar denda, disebut dengan rukun. Apabila Anda meninggalkan salah satunya saat haji, maka ibadahnya tidak sah.

  1. Melakukan ihram atau niat berhaji
  2. Wukuf saat di padang Arafah
  3. Tawaf atau keliling Ka’bah
  4. Sa’I atau berlarian kecil diantara bukit Safa serta Marwah
  5. Mencukur atau gunting rambut
  6. Wajib tertib

Sebelum paham tata cara haji, pahami juga wajibnya. Merupakan perbuatan yang harus Anda kerjakan, apabila melanggarnya, jemaah harus membayar denda. Tepatnya dengan menyembelih binatang.

  1. Niat haji atau ihram mulai dari batas yang ditentukan (miqat)
  2. Bermalam atau mabit di Muzdalifah, Anda lakukan pada malam Hari Raya Haji
  3. Melempar atau melontar sebanyak tiga jumlah, jumrah ula, wusta, serta aqabag
  4. Bermalam (mabit) di mina
  5. Melakukan tawaf perpisahan (tawaf wada’)
  6. Menghindari perbuatan yang dilarang dalam ihram, contohnya:
  • Dilarang memakai pakaian berjahit untuk pria
  • Pria menutup kepala, serta wanita menutup muka
  • Memotong kuku
  • Membunuh hewan buruan
  • Menggunakan wangi-wangian
  • Melaksanakan akad nikah
  • Bersetubuh
  • Memotong bulu badan atau rambut

Berbagai Sunah Haji

Berbagai Sunah Haji

Selain mempelajari tata cara haji, berbagai sunahnya juga sebaiknya Anda pahami. Syekh Abu Syuja dari mazhab Syafi’I, tepatnya dalam Taqribnya, menyebutkan terdapat tujuh hal berhubungan dengan sunah ibadah tersebut.

  1. Dahulukan haji dibandingkan umroh (ifrad)
  2. Membaca ‘Labbaik Allahumma labaik’ atau Talbiyah
  3. Mabit saat di Muzdalifah
  4. Tawaf qudum
  5. Melaksanakan sholat sunah tawaf, dua rakaat
  6. Tawaf wada’
  7. Mabit Mina

Sebelum Kami bahas tata cara haji, ternyata pandangan Abu Syuja ini diberi catatan oleh para ulama Syafi’iyah setelahnya. Termasuk KH Afifuddin Muhajir, beliau mendokumentasikan catatan verifikasi yang dilakukan ulama Syafi’iyah.

Menurut catatan tersebut, berbagai sunah yang disampaikan Abu Syuja, menjadi hal wajib dalam haji. Sehingga sunah ibadah tersebut menurut ulama Syafi’iyah ada empat, tertulis di bawah ini.

  1. Mendahulukan haji dibanding umroh (ifrad)
  2. Talbiyah
  3. Tawaf qudum
  4. Melaksanakan sholat sunah tawaf (dua rakaat)

Tata Cara Haji: Ihram Hingga Mabit di Muzdalifah

Tata Cara Haji: Ihram Hingga Mabit di Muzdalifah

Mengutip dari buku tulisan Harjan Syuhada serta Sungarso, berjudul Fiqih Madrasah Aliyah, di bawah ini adalah cara pelaksanaan ibadah haji. Yaitu mulai dari ihram hingga mabit di Muzdalifah.

  1. Mulai Ihram dari Miqat Sesuai Ketentuan

Miqat sendiri merupakan tempat serta batas waktu pelaksanaan haji maupun umroh. Ada dua jenis miqat, tepatnya miqat makani (batas tempatnya) serta miqat zamani (batas waktunya).

Batas waktu pelaksanaan ibadah ini adalah bulan Syawal, Zulkaidah, serta Zulhijjah. Sedangkan untuk batasnya, pelaksanaan terletak pada beberapa kota, tergantung arah kedatangan negara setiap jemaah.

  • Tata cara haji yaitu urutan pelaksanaan ihram, mulai dengan mandi sunah
  • Melaksanakan wudhu
  • Memakai pakaian ihram
  • Melakukan sholat sunah ihram
  • Berniat haji
  • Berangkat ke Arafah dengan membaca talbiyah
  1. Wukuf di Arafah saat 9 Dzulhijjah

Pada 9 Zulhijjah, dilaksanakan wukuf di Arafah. Memulainya setelah matahari tergelincir hingga fajar terbit pada Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijjah). Pelaksanaan wukuf ini ada beberapa amalan untuk dikerjakan.

  • Sholat Dzuhur serta Ashar menggunakan cara qasar dan jamak, pada awal waktu
  • Mendengarkan wukuf khutbah
  • Perbanyak membaca Al-Quran
  • Perbanyak doa
  • Perbanyak dzikir
  • Mengerjakan sholat Maghrib serta Isya dengan qasar dan jamak, pada awal waktu
  1. Mabit atau Menginap di Muzdalifah

Selanjutnya adalah mabit atau menginap di Muzdalifah. Tempat ini sendiri lokasinya ada di antara Mina serta Arafah. Di mana setelah tengah malam, jemaah berangkat dari Arafah menuju Mina.

Sampai Muzdalifah, jemaah akan berhenti walaupun hanya sebentar, disebut dengan mabit. Amalannya antara lain baca talbiyah, dzikir, istighfar, doa, membaca Al-Quran, serta mencari kerikit 7, 49, serta 70 butir.

Tata Cara Haji Berikutnya: Melontar Jumrah Hingga Tawaf Wada

Tata Cara Haji Berikutnya: Melontar Jumrah Hingga Tawaf Wada

Selain tiga tata cara yang telah kami sebutkan sebelumnya, masih ada empat lainnya. Di antaranya melontarkan jumrah aqabah, tahallul, menginap di Mina, serta diakhiri tawaf wada.

  1. Melempar Jumrah Aqabah

Pelaksanaan melontar jumrah aqabah ini tepatnya pada siang hari atau setelah fajar menyingsing (tanggal 10 Zulhijah) dengan 7 butir kerikil. Jumrah aqabah merupakan sebuah tugu batu, letaknya di Bukit Aqabah.

  1. Tahallul

Melepaskan diri dari ihram setelah mengerjakan seluruh amalan disebut dengan tahalul. Pelaksanaannya ada dua tahap, pertama setelah melontar jumrah aqabah. Tepatnya dengan mencukur paling tidak tiga helai rambut.

Setelah itu, jemaah diperbolehkan melakukan semua hal yang dilarang ketika ihram, kecuali berhubungan suami istri. Tahallul pertama selesai, dilanjutkan tawaf ifadah dengan langsung menuju Mekkah, berikut adalah hal yang dikerjakan.

  • Masuk Masjidil Haram lewat pintu Babussalam
  • Melakukan tawaf ifadah (baca talbiyah)
  • Setelah tawaf disunahkan mencium Hajar Aswad
  • Melakukan sholat sunah dekat makam Ibrahim (2 rakaat)
  • Berdoa saat di Multazam
  • Sholat sunah (2 rakaat) bertempat Hijir Ismail
  • Sa’I antara Safa serta Marwah (7 kali)

Tata cara haji, yaitu tahalul kedua Anda laksanakan dengan menggunting setidaknya tiga helai rambut. Setelahnya jemaah boleh melakukan larangan saat ihram, termasuk dalam hal berhubungan suami istri.

  1. Mabit di Mina

Selama hari Tasyrik (11, 12, serta 13 Zulhijjah), jemaah kembali ke Mina untuk mabit. Setiap siang hari Tasyrik, jemaa melontarkan tiga jumrah, masing-masing jumlahnya tujuh kali.

Ketiga jumrah tersebut adalah jumrah ula, wusta, serta awabah. Apabila ada yang menghendaki, Anda boleh meninggalkan Mina di tanggal 12 Zulhijah selesai melontarkan jumrah, disebut nafar awal.

  1. Tawaf Wada

Terakhir adalah perpisahan atau tawaf wada, dilaksanakan setelah rangkaian ibadah haji telah selesai. Anda boleh pulang menuju kampung halaman. Anda juga boleh juga ke Madinah untuk ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Baca juga : Salat Sunnah Dhuha, Tata Cara dan Berbagai Manfaatnya

Sebelum menunaikan ibadah haji memang perlu niat, salah satunya mempelajari sunah, wajib, hingga rukunnya. Termasuk juga paham tata cara haji, mulai dari ihram hingga tawaf wada.

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar