Besaran Turunan Beserta Satuan, Dimensi, dan Contohnya

Radea

Besaran Turunan Beserta Satuan, Dimensi, dan Contohnya

Besaran turunan adalah salah satu pembahasan yang sangat penting dipelajari untuk kegiatan hitung-menghitung. Seperti yang diketahui, bahwasanya besaran, pengukuran, dan satuan adalah ilmu pengetahuan yang memiliki peran sangat besar dalam banyak hal.

Besaran sendiri banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, mulai dari memecahkan permasalahan soal fisika, untuk jual beli di kehidupan nyata, serta banyak lagi. Karena itu, penting untuk mengetahui besaran ini secara luasnya. 

Apa Itu Besaran Turunan?

Apa Itu Besaran Turunan

Pengertian besaran turunan secara umumnya yaitu besaran yang merupakan turunan dari besaran pokok. Sehingga, pada dasarnya kedua besaran ini (turunan & pokok), memiliki fungsi sama yaitu untuk menghitung sesuatu yang mana besarannya dinyatakan dalam SI (Satuan Internasional).

Besaran yang terhitung dalam besaran satu ini meliputi volume, luas, tekanan, gaya, kecepatan, dan lain-lain. Jika besaran pokok hanya meliputi 7 besaran, yaitu waktu, massa, kuat arus listrik, panjang, intensitas cahaya, temperatur, serta jumlah zat, maka besaran yang diturunkannya tentu lebih banyak.

Sebagai contoh, volume merupakan salah satu turunan dari besaran pokok, hal ini sesuai dengan rumus volume yang terdiri dari besaran pokok, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Sementara itu, satuan besaran yang diturunkan ini disebut satuan turunan.

Memiliki konsep sama, satuan turunan didapatkan dari hasil penggabungan satuan-satuan besaran pokok.  Dari itu dapat disimpulkan bahwasanya besaran ini bisa ada dari penggabungan besaran pokok sehingga hal ini sesuai dengan pengertian diatas.

Contohnya, besaran pokok berupa panjang akan menghasilkan besaran berupa luas serta volume. Untuk itu, terdapat banyak sekali rumus dari besaran yang diturunkan, dan untuk penghitungan macam ini kerap dikenal sebagai penghitungan tidak langsung.

Sementara penghitungan secara langsung adalah cara menghitung besaran ini dengan cara menggunakan alat ukur atau melakukan pengukuran secara langsung. 

Contoh Besaran Turunan Beserta Satuannya

Contoh Besaran Turunan Beserta Satuannya

Setelah mengetahui penjelasan dari besaran yang diturunkan diatas, tentu harus mengetahui contoh beserta satuannya. Hal ini untuk lebih mempermudah kamu dalam memahami tiap-tiap dari besaran ini yang sering digunakan untuk menghitung dalam pelajaran maupun kehidupan sehari-hari.

Untuk mengetahuinya, simaklah tabel yang berisi besaran yang diturunkan beserta rumus dan satuannya berikut ini!

Besaran Turunan SI (Satuan Internasional) Dimensi Simbol dan Rumus 
Gaya Newton (kg m/s2) N : MLT-2 F = m . a
Daya Watt (kg.m^2.s^-3) W : [M] [L] [T]² P = W / t
Momentum Kg m/s [M][L][T] P = m . v
Massa Jenis ρ = m . v ρ ρ= m / V
Muatan Coulomb C I = Q/t
Hambatan Listrik Ohm (Ω) R R = V / I
Volume m3 [L]3 V = P x L x T
Usaha Joule (kg m2 s-2) J : M L2 T−2 W = F . s
Kecepatan Jarak/Waktu (m/s) V : LT-1 V = s / t
Percepatan L T–2 (m/s2) a : LT-2 a= Δv / Δt
Frekuensi Hertz (s–1) Hz f = 1/t
Tegangan Listrik Volt V V = I . R
Luas m2 [L]2 L = P x L
Tekanan Pascal (Pa) (N / m2) [M][T]-2 [L]-1 P = F / A

Setelah menyimak tabel diatas, ini penjelasan lengkapnya untuk lebih memahami beberapa besaran-besaran diatas:

1. Gaya

Gaya termasuk dalam besaran yang mana satuannya didapatkan dari hasil perkalian massa dengan percepatan. Jika digambarkan maka satuan dari besaran ini adalah kg m/s2 atau yang lebih sering dikenal dengan Newton.

Dari pengertian tersebut, maka kamu perlu menambahkan satuan Newton (N) saat menghitung besaran gaya. Adapun gaya dihasilkan dari rumus F= m.a

2. Daya

Besaran turunan daya memiliki satuan  berupa watt. Satuan turunan watt didapatkan dari pembagian satuan pokok usaha dengan satuan pokok waktu, sehingga jika dirupakan rumus maka daya adalah P= W/t. Rumus ini umumnya akan sering digunakan pada pelajaran fisika.

3. Momentum

Contoh dari besaran jenis ini selanjutnya yaitu momentum. Momentum merupakan besaran yang dapat dihasilkan dari perkalian massa dengan kecepatan. Sehingga jika ditulis akan terbentuk kilogram meter per detik (kg m/s). 

Sementara itu, cara mudah untuk menghitung momentum adalah dengan menggunakan rumus P= m.v. 

4. Massa Jenis

Massa jenis adalah besaran yang didapatkan dari besaran pokok massa dan panjang, sehingga dari situ terciptalah satuan kilogram per meter kubik (kg/m3). Sementara itu, massa jenis disimbolkan dengan Rho (ρ).

 Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa rumus dari massa jenis yaitu ρ = m . v

5. Muatan Listrik

Muatan listrik adalah salah satu jenis dari besaran yang diturunkan yang mana sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Adapun satuan dari besaran satu ini adalah Coulomb. Sementara itu, besaran turunan energi listrik dapat dihasilkan dari rumus I=Q/t.

6. Hambatan Listrik

Sama dengan poin sebelumnya, ilmu menghitung hambatan listrik juga memiliki peran yang lumayan besar dalam kehidupan sehari-hari manusia. Satuan dari besaran ini adalah satuan ohm. Sementara cara menghitung tidak langsung hambatan listrik adalah dengan menggunakan rumus R= V/I.

7. Volume

Volume juga termasuk dalam besaran yang diturunkan dari besaran pokok dengan banyak membawa kemanfaatan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah bak kamar mandi dibangun dengan mempertimbangkan volume yang diinginkan pemilik rumah.

Sebagian besar minuman memiliki harga bervariasi yang disesuaikan dengan volume nya. Bahkan air yang dibutuhkan untuk bersuci dalam agama Islam juga baru diperbolehkan dengan ukuran volume tertentu.

Volume sendiri dihasilkan dari perkalian antara panjang, lebar, dan tinggi suatu benda. Jika telah dihitung, maka satuan turunan yang digunakan yaitu meter kubik (m3).

8. Usaha

Usaha merupakan salah satu yang termasuk dari jenis besaran yang sedang dibahas kali ini. Adapun satuan turunannya adalah Joule, yang dihasilkan dari perkalian antara gaya dengan jarak sehingga jika ditulis akan menjadi (kg m2 s-2).

Dari satuan diatas maka jika Usaha dihitung dalam bentuk rumus, akan menghasilkan rumus W= F.s.

9. Kecepatan

Penghitungan kecepatan memiliki fungsi yang sangat kompleks untuk praktek kehidupan sehari-hari. Ini bisa diimplementasikan pada barang-barang elektronik seperti motor, mobil, dan lain-lain. Disisi lain, kecepatan juga hal yang sering keluar pada pembahasan pelajaran fisika dan matematika.

Sementara itu, untuk mengetahui hasil penghitungan sebuah kecepatan, maka yang harus dilakukan adalah membagi jarak tempuh dengan waktu yang ditempuh. Dari perhitungan ini maka muncullah satuan m/s. Atau jika ditulis dalam rumus maka V= s/t.

10. Percepatan 

Walau memiliki sebutan yang hampir sama dengan kecepatan, percepatan merupakan hal yang berbeda. Jika simbol kecepatan adalah huruf V, percepatan disimbolkan dengan huruf a. Sementara itu, percepatan merupakan hasil pembagian dari perhitungan kecepatan dengan waktu tempuh.

Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rumus dari percepatan yaitu Δv / Δt dan hasilnya akan memiliki satuan m/s2. Perhitungan percepatan umumnya akan dipelajari dalam pelajaran Fisika.

11. Frekuensi

Besaran turunan frekuensi adalah besaran yang menunjukkan suatu getaran maupun putaran ulang tiap peristiwa dalam satuan detik. Satuan turunan dari frekuensi disebut sebagai Hertz, yang mana jika dituliskan dalam satuannya yaitu (s-1).

Untuk menghitung frekuensi, rumusnya adalah f= 1/t. Jika biasanya pada rumus huruf ‘t’ digunakan untuk menyimbolkan waktu, tetapi ‘t’ yang dimaksud dalam rumus mencari frekuensi memiliki arti periode dan bukan waktu. Umumnya, besaran satu ini digunakan untuk menghitung getaran suara.

12. Tekanan

Tekanan merupakan jenis besaran yang dihasilkan dari pembagian besaran gaya dengan luas. Sehingga dari pengertian ini dapat dituliskan bahwa rumus dari besaran ini yaitu P= F/A dengan satuan turunan N/m2.

Alat Ukur untuk Besaran Turunan

Alat Ukur untuk Besaran Turunan

Sesuai dengan penjelasan diatas, besaran yang diturunkan dari besaran pokok ini dapat dihitung secara tidak langsung dengan menggunakan rumus, dan secara langsung dengan alat ukur. Untuk menghitung besaran jenis ini, maka terdapat beberapa alat ukur khusus tersendiri.

Adapun beberapa alat ukur besaran yang diturunkan ini antara lain:

1. Dinamometer

Dinamometer merupakan alat yang khusus digunakan untuk menghitung besar kecilnya gaya pada sebuah objek. Dalam penggunaannya, metode yang diterapkan pada alat ukur satu ini adalah dengan menggunakan gaya pegas.

2. Ohm Meter

Ohm meter adalah alat ukur yang memiliki fungsi untuk menghitung suatu hambatan listrik yang terdapat pada objek tertentu. Alat ini dirancang untuk berhubungan dengan segala sesuatu tentang listrik.

3. Barometer

Alat kali ini merupakan salah satu alat yang pada umumnya digunakan untuk menghitung tekanan udara. Dalam prakteknya pada kehidupan sehari-hari, barometer digunakan untuk memperkirakan cuaca.

4. Kalorimeter

Kalorimeter merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk percobaan reaksi kimia. Alat ini memiliki fungsi untuk mengukur kalor yang ada pada perubahan maupun reaksi kimia.

5. Speedometer

Tentu kamu sudah sering mendengar alat ukur satu ini. Iya, speedometer adalah alat yang digunakan  untuk menghitung kecepatan. Dalam prakteknya di kehidupan sehari-hari, speedometer dipasang di motor, mobil, dan lain-lain untuk mengetahui kecepatan dalam menggunakan kendaraan itu.

6. Hygrometer

Alat kali ini diciptakan untuk menghitung kelembapan udara pada sebuah ruangan. Alat ukur ini  dapat dibilang cukup mudah digunakan sehingga bisa digunakan oleh banyak kalangan dengan mudah.

Perbedaan Besaran Pokok dengan Besaran Turunan

Perbedaan Besaran Pokok dengan Besaran Turunan

Tentu banyak yang merasa sedikit bingung dengan adanya besaran yang diturunkan di samping besaran pokok. Apalagi keduanya sama-sama digunakan untuk menghitung sesuatu yang telah dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI).

Lantas, bagaimana cara untuk membedakan kedua besaran ini? Hal ini cukup mudah, perbedaan diantara keduanya dapat dilihat jenis satuan itu sendiri.

Besaran pokok merupakan besaran yang mana satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu serta tidak diturunkan dari besaran lain. Sementara besaran  jenis turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok

Sebagai contoh, besaran jenis turunan yaitu ‘luas’ dari sebuah persegi memiliki rumus sisi dikalikan sisi. Dari rumus ini terbentuklah satuan panjang (m) yang akhirnya dipangkatkan menjadi (m2). Berawal dari besaran pokok (m) saat diturunkan menjadi (m2).

Setelah mengetahui pengertian, contoh, hingga perbedaan besaran pokok dengan besaran turunan, tentunya kamu sudah mulai memahami materi ini bukan? Jika disimpulkan, besaran yang dibahas di atas merupakan besaran yang diturunkan oleh besaran pokok, jadi jangan sampai salah, ya!

Baca Juga Artikel Lainnya:

Also Read

Bagikan:

Tinggalkan komentar