Radea – Wisata religi di Indonesia sangat beragam. Termasuk di wilayah Pulau Madura Provinsi Jawa Timur.
Masyarakat di pulau yang memiliki empat kabupaten ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai religius dalam kehidupan. Sehingga, jika Anda berkunjung ke wilayah Madura di mulai dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep tak afdal rasanya jika belum berziarah atau berkunjung ke wisata religi.
Berikut 5 tempat wisata religi di Pulau Garam Madura dirangkum dari Channel YuoTube Nadil Fambocilz.
1. Asta Syaikhana Holil Bangkalan
Asta ini banyak dikunjungi peziarah, sebab dahulu kala Syaikhana Holil merupakan guru dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari. Sehingga pada khususnya Warga NU sering ziarah ke asta waliyullah ini. Tempat ini berada di kawasan Martajasah, Kabupaten Bangkalan.
2. Asta Batu Ampar Pamekasan
Asta ini juga sering didatangi masyarakat. Di sini terdapat 6 wali Allah, diantaranya Syaikhana Abdul Manan (Bujuk Kosambi), Syaikhana Syamsudin (Bujuk Lattong), Syaikhana Basyaniyah (Bujuk Tumpeng), Syaikhana Damanhuri, Syaikhona Moh Romli dan Syaikhona Husen. Tempat ini berada di Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.
3. Asta Tinggi Sumenep
Asta ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Di tempat ini banyak makam para ulama, serta para raja dan keluarga raja di Sumenep. Tempat ini berada di ketinggian serta terdapat banyak bangunan arsitektur kuno yang sampai saat ini menjadi tempat bersejarah. Lokasinya berada di Desa Kebunagung, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.
4. Asta Sayyid Yusuf Talango
Tempat ini sangat ramai dikunjungi peziarah meskipun harus menyebrangi laut. Konon tempat ini tidak diketahui oleh siapapun, kemudian makam tersebut ditemukan oleh Raja Sumenep yaitu Sultan Abdurrahman, bahwa terdapat makam wali Allah, di Pulau Talango Sumenep yang menyebarkan Islam pada masanya. Tempat ini berada di Desa Padike, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep.
5. Asta Joko Tarub Pamekasan
Joko Tarub diketahui oleh masyarakat bahwa ia menikah dengan seorang bidadari bernama Nawang Wulan dari kayangan yang memiliki anak Nawang Sari. Peninggalan sejarahnya terdapat musala yang sampai saat ini masih ada. Tempat ini berada di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
(*)